Azolla Microphylla Menjanjikan

100_1701-axis

6030588_20131030121652

6030588_20131030121731

Azolla_3
Azolla merupakan genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. Terdapat tujuh spesies yang termasuk dalam genus ini, salah satu spesiesya adalah Azolla mirophylla. Azolla dikenal mampu bersimbiosis dengan alga biru-hijau Anabaena azollae dan mengikat nitrogen langsung dari udara. Potensi ini membuat Azolla baik digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau untuk tanaman. Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari. Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein yang tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah.
Meski sudah populer sejak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani membudidayakan dan memanfaatkan tanaman azolla (Azolla microphylla) untuk usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pakan ikan.
Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha.
Manfaat Azolla
Ada beberapa manfaat Azolla, di antaranya pengganti pupuk kimia. Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 – 5%, Phosphor (P) 0,5 – 0,9% dan Kalium (K) 2 – 4,5K. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 – 1%, Magnesium (Mg) 0,5 – 0,6%, Ferum (Fe) 0,06 – 0,26% dan Mangaan (Mn) 0,11 – 0,16%. Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai media tanam.
Manfaat lain sebagai pakan ternak dan ikan. Azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25%, lemak 7,5%, karbohidrat 6,5%, gula terlarut 3,5% dan serat kasar 13%. Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 – 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Berdasarkan kajian di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan ternak dan pakan ikan mahal seperti saat ini, tak ada salah bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan usaha yang secara finansial cukup menguntungkan. Kata yang paling tepat adalah usaha budidaya Azolla baik untuk dibisniskan.
(int)

Close Ads X
Close Ads X