Stok Cabai dan Bawang Aman Sampai Juni

Pedagang memilah cabai rawit merah di Pasar Saraswati Ciledug, Tangerang (2/3). Menurut pedagang, harga cabai rawit merah belum stabil, yakni Rp150.000 per kilogram karena kurangnya pasokan. ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah/aww/17.

Jakarta – Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian mengatakan pasokan cabai rawit, cabai besar, hingga bawang merah dapat terjaga di bulan Maret hingga Juni 2017.

Direktur Jendral Hor­ti­kultura, Spudnik Sujono, men­­ca­tat ketersediaan cabai rawit, baik rawit merah mau pun rawit hijau pada bulan Maret 2017 sebanyak 75.465 ton, sementara kebutuhan 68.472 ton.

Sementara perkiraan ke­tersediaan untuk bulan April 2017 sebanyak 79.170 ton, dengan kebutuhan 70.446. Kemudian untuk bulan Mei 2017 sebanyak 82.602 ton, dengan kebutuhan 73.689 ton. Dan perkiraan ketersediaan bulan Juni 2017 sebanyak 84.133 ton dan kebutuhan 75.050.

“Jadi kita tetap menjaga dan mengawasi ketersediaan,” ungkap Spudnik dalam kon­ferensi persnya di kantornya, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Selain cabai rawit, Spudnik mencatat, perkiraan ke­ter­sediaan cabai besar, baik untuk cabai merah besar dan cabai hijau besar, juga masih terjaga di bulan Maret hingga bulan Juni 2017. Untuk bulan Maret, perkiraan ketersediaan cabai besar sebanyak 98.465 ton dengan kebutuhan 91.841 ton.

Kemudian ketersediaan April sebanyak 99.350 ton de­ngan kebutuhan 92.085 ton. Lalu untuk bulan Mei, perkira­an ketersediaan mencapai 103.574 ton dengan perkiraan ke­butuhan 96.003 ton. Dan perkiraan ketersediaan di bulan Juni 103.955 ton dengan kebutuhan 95.211 ton.

Sedangkan, untuk per­kiraan ketersediaan ba­wang merah pada bulan Maret 2017 sebanyak 99.435 ton. Kemudian bulan April 103.494 ton, lalu untuk Mei 123.849 ton. Dan perkiraan ketersediaan di bulan Juni juga sebanyak 123.849 ton.

Aksi Pengepul Terus Diungkap
Aksi pengepul besar me­mainkan harga membuat cabai rawit merah tembus hingga di atas Rp130.000. Lebih tinggi dari daging sapi yang dibanderol Rp120.000/kg.

Permainan itu diungkap Bareskrim Polri bersama Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian. Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono, mengatakan pihaknya bakal terus menga­wal Bareskrim Polri untuk bisa mengungkap pihak-pihak yang terlibat.

“Kami tetap terus mengawal dari pertama (praktik tersebut),” ungkap Spudnik lagi.

Kendati demikian, Spudnik mengatakan, pihaknya bakal menyerahkan kasus ter­sebut sepenuhnya kepada Bareskrim Polri. Sebab, kata Spudnik, dirinya tidak me­miliki kewenangan dalam penyelidikan terhadap ter­sangka.

“Jadi sekali lagi, kalau menyelidik itu bareskrim. Itu kami dua sisi yang beda. Kalau pengungkapan itu kewena­ngan dari Bareskrim,” kata Spudnik.

Sebelumnya, tersangka kasus permainan harga cabai rawit merah kembali bertambah menjadi 4 orang. Setelah Direktorat Tindak Pidana Eko­nomi dan Khusus Bareskrim Polri kembali menetapkan satu orang tersangka lagi.

Penyidik telah memeriksa 37 saksi yang terdiri dari peta­ni, pengepul, pemasok, hingga pedagang di pasar terkait kasus ini. Dari hasil identifika­si, ditemukan setidaknya 9 pelaku usaha (pemasok) yang melakukan penetapan harga cabai rawit merah dengan harga tinggi (ant)

Close Ads X
Close Ads X