Penerapan Program Mina padi Bikin Untung Berlipat, Target 200 Ribu Ha Lahan di 2017

Petani mengamati lahan pertanian minapadi miliknya di Dusun Kandangan, Margodadi, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (14/1). Petani mengaku dengan sistem minapadi mereka dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar dari panen padi dan pembudidayaan ikan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/nz/16.
Petani mengamati lahan pertanian minapadi miliknya di Dusun Kandangan, Margodadi, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (14/1). Petani mengaku dengan sistem minapadi mereka dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar dari panen padi dan pembudidayaan ikan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/nz/16.

Jakarta – Program mina padi diharapkan jadi andalan petani di sektor pertanian dan peternakan ikan. Hal ini bisa membuat untung berlipat ganda, baik dari segi panen beras dan ikan tawar di lahan persawahan. Setelah bertahun-tahun hanya sebatas dilakukan tahap eksperimental, kini program mina padi benar-benar akan kembali dijalankan.

Mina padi merupakan program budidaya ikan tawar di lahan sawah. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Bappenas, dan BPS sepakat untuk mengembangkan program mina padi itu dengan skala yang lebih besar.

Pasalnya, program ini memberikan manfaat yang sangat besar, tidak hanya bagi petani tapi juga masyarakat Indonesia. “Barusan ada rapat diwakili oleh Dirjen beberapa kementerian, KKP, Kementan, KLHK, Bappenas, Kementerian PU, dan BPS. Bagaimana bisa mengembangkan dengan apa yang dulu disebut mina padi.

Karena bahasanya terlalu modern, jadi kasih namanya program ikan padi saja,” ujar Rizal usai rakor di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (20/7). Rizal menargetkan, pada Maret 2017 sudah harus ada 100.000 hektare (ha) lahan pertanian yang menjalankan program mina padi.

Kemudian pada Oktober 2017, sudah ada seluas 200.000 hektare lahan di seluruh Indonesia yang sudah menjalankan program ini. Namun demikian, tentu program ini harus memerlukan persiapan karena tidak semua sawah bisa menjalankan program tersebut.

Sawah yang bisa hanyalah sawah irigasi teknis dari waduk. Dari 7.000.000 hektare sawah Indonesia, hanya sekira 700.000 hektare yang dialiri waduk. “Dari sungai dan hujan tidak cukup. Kita akan 200.000 hektare di seluruh lokasi Indonesia. Nanti Kementerian PU, Kementan akan identifikasi sawah-sawah mana saja di Indonesia yang bisa ini,” jelasnya. (DNG)

Petani Untung
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, petani yang menjalankan program mina padi akan bisa meraup pendapatan hingga Rp60 juta. Artinya, program ini bisa memberikan kesejahteraan kepada para petani. Rizal menjelaskan, jika petani hanya menanam padi saja dalam satu hektare (Ha), maka hanya bisa meraup pendapatan Rp30 juta.

Akan tetapi, jika mina padi dijalankan bersama, maka akan mendapat pendapatan hingga dua kali lipatnya. “Dari segi petani dia dapat hasil padi enam ton per Ha. Sekarang bisa dapat dua ton ikan per Ha. Sementara biayanya galangan ini, bibit dan lain-lain itu hanya Rp35 juta per Ha. Keuntungannya mina padi Rp64 juta. Nambah Rp30 juta untungnya petani per Ha,” ucapnya.

Oleh sebab itu, dia memandang program ini selain bisa menyejahterakan petani, juga bisa menjadi ramah lingkungan, dan terpenting lagi akan mampu meningkatkan produksi ikan budidaya. “Sehingga protein mereka masyarakat juga lebih baik,” tutur dia.

Selain itu, Rizal Ramli mengatakan program mina dan padi memberikan sejumlah dampak positif. Pasalnya, ketika lahan sawah didiami oleh ikan-ikan, misalnya sebut saja ikan lele hingga nila, maka akan memberikan manfaat yang besar baik itu bagi petani maupun masyarakat yang mengonsumsinya. “Mulai ikan lele yang murah sampai ikan nila, udang. Sawah secara tidak langsung menyediakan makanan untuk ikan,” jelasnya.

Manfaat pertama, kata Rizal, sawah secara tidak langsung akan menyediakan makanan untuk ikan yang akan berada di lahan padi tersebut. Kemudian, keeradaan ikan di lahan padi juga bisa sebagai predator alamiah guna memusnahkan hama padi. “Ikan membantu juga, ada hama padi dia makan itu insect, larva dan lain-lain. Bisa jadi pengganti pestisida,” kata dia.

Masih kata Rizal, padi bisa menjadi sumber oksigen bagi ikan. Selain itu, kotoran ikan bisa menjadi pupuk untuk sawah itu sendiri. “Jadi, kebutuhan pupuk bisa diminimalkan, pestisidanya juga. Jadi, sangat simbiosis,” tuturnya.

Lebih penting lagi, beras hasil pengembangan mina padi memiliki kadar gula 0 persen. Artinya, beras ini cocok untuk dikonsumsi bagi para penderita diabetes atau gula darah. “Terakhir berdasakan percobaan, padi yang ada ikannya kadar gulanya lebih rendah 0 persen biasanya 1 persen. Jadi bagus untuk penderita diabetes,” pungkasnya.
(oz/ant)

Close Ads X
Close Ads X