Mentan Khawatir Harga Cabai Merosot

Jakarta – Kementerian Pertanian meng­khawatirkan harga cabai dan bawang merah terjun bebas di tingkat petani. Sebab, datangnya masa panen membuat persedia­an komoditas tersebut melimpah.

Menurut Kementan, untuk ketersediaan cabai keseluruhan dari Maret hingga Juni terdapat 726,7 ribu ton. Angka ini akan menunjukkan surplus sebanyak 63,9 ribu ton dari kebutuhan 662,7 ribu ton.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan, untuk mengantisipasi kerugian pe­tani cabai atas melimpahnya ketersediaan cabai, kementerian mendorong tim penyerap cabai untuk semakin bekerja opti­mal. Tim tersebut terdiri atas Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

“Kami khawatirkan harga meluncur tidak bisa terkendali. Kami siapkan tim untuk me­nyerap cabai. Itulah hal yang disepakati, mudah-mudahan bisa berjalan ke depan,” ujar Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, kemarin.

Sementara itu, untuk bawang merah, Kementan menjamin akan menyerap produksi petani, khususnya di daerah basis pro­duksi yang meliputi Brebes, Bima, Nganjuk, dan Solok.

“Sekarang harga jatuh, bah­kan bawang merah kami sudah ekspor. Empat tempat ini fokus untuk menyerap bawang merah dan menjadi stok pemerintah,” ungkapnya.

Berdasarkan data Kementan, persediaan bawang merah pada Maret-Juni mencapai 450,6 ribu ton. Sementara, kebutuhannya mencapai 422,6 ribu ton, se­hingga surplusnya mencapai 27,9 ribu ton. (vn)

Close Ads X
Close Ads X