Jakarta – Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2017, harga daging sapi segar diperkirakan mengalami kenaikan di kisaran Rp 5.000-Rp 10.000 per kilogram (kg). Harga daging sapi segar saat ini berada di level Rp 120.000 per kg. Jika ada kenaikan harga daging sapi jelang Natal dan Tahun Baru 2017, maka harga daging sapi bisa mencapai Rp 130.000 per kg.
“Daging itu sedikit biasanya, beda dengan Hari Raya (Idul Fitri) nggak sampai setinggi itu. Sekarang harga daging sapi Rp 120.000 per kg, naiknya paling sedikit tapi kalau saya berharapnya nggak naik,” tutur Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran, Jakarta, Minggu (4/12).
“Naiknya Rp 5.000-Rp 10.000 per kg, nggak terlalu tinggi, beda jauh dibandingkan Lebaran,” tambah Ngadiran. Namun, di sisi lain pemerintah juga tetap menyediakan pasokan daging sapi beku untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya daging sapi beku tersebut diharapkan bisa menekan gejolak harga yang diperkirakan terjadi di akhir tahun. “Pemerintah kan menyediakan daging frozen (beku), itu apa akan mempengaruhi atau tidak kita belum tahu,” ujar Ngadiran. “Kalau pas puasa disediakan (daging beku) tidak berpengaruh, nggak tahu kalau sekarang,” lanjut Ngadiran.
Selain harga daging sapi yang diperkirakan naik hingga Rp 10.000 per kilogram (kg), harga cabai merah keriting, bawang merah, dan daging ayam juga diramalkan naik. Kenaikan ketiga bahan pangan tersebut diperkirakan tidak terlalu signifikan.
Harga daging ayam per kg saat ini berada di kisaran Rp 32.000 per kg, harga bawang merah dan cabai merah keriting saat ini berada di kisaran Rp 43.000 per kg dan Rp 63.000 per kg.
“Paling bawang merah sama cabai merah, kalau yang lain nggak. Karena gini, kalau puasa itu orang untuk bikin rendang butuh kelapa sehingga harga kelapa naik, bawang naik dan kemudian cabai merah,” kata Ngadiran.
Ngadiran pun belum mengetahui berapa besaran kenaikan yang akan terjadi pada tiga bahan pangan tersebut. Dirinya memastikan, sampai saat ini gejolak harga pangan belum dirasakan.
Masih tersedianya pasokan dan tidak signifikannya lonjakan permintaan masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru 2017 membuat kenaikan harga pangan tidak setinggi saat Hari Raya Idul Fitri.
“Untuk sampai hari ini belum ada kenaikan. Kebutuhan orang tidak sebesar bulan puasa,” tutur Ngadiran. (dtf)