Baru 7 Juta Petani Miliki Lahan di Atas 1 Ha

Jakarta – Kepemilikan lahan para petani di Indonesia hingga saat ini masih tergolong minim. Hal ini menjadi penyebab dari kecilnya hasil produksi pertanian per kapita. Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, dari 14 hingga 15 juta petani di Indonesia, hanya terdapat sekira 7 juta petani yang memiliki lahan dengan luas di atas 1 hektar. Hal ini juga menjadi alasan dari minimnya jumlah perbankan yang bersedia menyalurkan kredit pada petani.

“Kalau bank itu tidak biasanya agak susah memberikan kredit kepada petani yang bukan pemilik, karena kalau dia menyewa atau bagi hasil dengan pemilik itu bank selalu khawatir,” kata Darmin Nasution di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (6/12).

Saat ini, jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp16 triliun hingga Rp17 triliun. Masih cukup rendah dibandingkan dengan jumlah penyaluran saat ini sekira Rp80 triliun. Darmin pun berencana agar perbankan dapat menyalurkan kredit tanpa harus membebani petani. Nantinya, para petani tidak harus membayar kredit pada bulan pertama setelah permintaan kredit disalurkan.

“Tapi kita mau cek fleksibilitas seperti apa, apa mereka memberikan biaya hidup dihitung dengan baik apakah istilahnya orang di lapangan itu, apakah ‘Yarmen’ (bayar setelah panen) atau tidak,” tukasnya.

Bisa Ajukan KUR
Selain itu, pemerintah hingga saat ini berupaya mempermudah para petani dalam mengakses pembiayaan perbankan. Pasalnya, saat ini jumlah realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor pertanian masih cukup minim.

Menurut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, salah satu kemudahan yang diberikan adalah pada pembiayaan bulan pertam
“Begini, kalau secara normal pinjam bulan depan langsung bayar uangnya dari mana, orang biaya hidup saja susah. Itu yang sedang kita bicarakan hal-hal seperti itu. Bisa enggak dia bayar setelah panen,” tuturnya.

Para petani yang diberikan kemudahan tidak hanya petani yang memiliki sertifikat. Petani tanpa sertifikat pun juga akan memperoleh kemudahan dalam memperoleh sertifikat untuk dapat diajukan dalam peminjaman ke perbankan.

“Biar bersertifikasi atau tidak, yang tidak memiliki lahan itu banyak. apalagi kalau dilihat pertanian tebu, bawang, itu banyak. kita perlu kejelasan. Kemudian kita akan dorong, kita juga tidak ingin mengatur bank secara rinci. kalau belum panen, sudah mulai nyicil, mabok dia,” bebernya.

Seperti diketahui, Menko Darmin memprediksi realisasi penyaluran KUR hingga akhir tahun mencapai Rp92 hingga Rp94 triliun. Pada tahun 2017, dengan adanya kemudahan bagi petani ini ditargetkan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp110 triliun. “Memang Mentan mengusulkan untuk membiayai elsintan. tapi elsintan, itu bukan milik perorangan sementara KUR perorangan, itu kita mesti kita bicarakan,” tutupnya.
(oz)

Close Ads X
Close Ads X