GWSA Bidik Laba Bersih Rp200 Miliar

Jakarta | Jurnal Asia
Emiten properti, PT Green­wood Sejahtera Tbk (GWSA) optimis tahun ini bisnis properti akan tumbuh lebih baik. Tahun ini, perseroan membidik laba bersih sebesar Rp200 miliar. Target tersebut memang lebih rendah dari laba bersih tahun 2015 yang tercatat Rp1,26 triliun.

Namun perlu diingat bahwa tahun lalu kinerja perseroan tumbuh signifikan hingga 123 persen year on year lantaran GWSA mengikuti kebijakan revaluasi aset yang menyebabkan nilai wajar investasi properti perseroan melesat dari Rp54,6 miliar menjadi Rp1,07 triliun.

Direktur Keuangan GWSA, Bambang Dwi Yanto mengatakan, revaluasi aset tahun lalu telah me­nopang pertumbuhan per­seroan. “Kita melakukan re­valuasi aset di TCC Batavia II. Sehingga dari sebelumnya direncanakan sebagian akan dijual kita tetapkan untuk disewakan seluruhnya menjadi aset recurring income,” katanya di Jakarta, Jumat (27/5).

Sementara tahun ini, GWSA tidak mematok target pendapatan karena penjualan baru bisa dibukukan setelah pembangunan proyek selesai dila­kukan. Untuk marketing sales dibidik sebesar Rp400 miliar tahun ini.

Ini diharapkan disumbang dari proyek Capital Square di Su­ra­baya yang terdiri dari tiga tower apartemen, perkantoran dan Loft. Sedangkan tahun lalu hanya me­ngan­tongi marketing sales Rp200 miliar yang berasal dari TCC tower I dan Capital Square.

Tahun ini, GWSA hanya meng­garap dua proyek yakni TCC to­wer II dan Capital Square. Untuk membangun dua proyek tersebut, perseroan mengangarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp200 miliar tahun ini.

Pembangunan fondasi untuk proyek TCC tower II telah selesai dan saat ini perseroan sendang dalam proses pengurusan izin pem­ba­ngunan kontruksi proyek yang ber­diri di atas lahan 101.400 meter per­segi (m2) atau setinggi 54 lantai tersebut.

Adapun proyek Capital Square berdiri di atas lahan 1,4 hektare (ha) sudah groudnbreaking sejak September tahun lalu. Tower per­kantoran akan dibangun 28 lantai, apar­temen 30 lantai dan loft 28 lantai.

Bambang mengatakan, ini akan digarap selama 36 bulan dengan total investasi Rp1,2 triliun. “Pendanaan pro­yek ini Rp400 miliar dari pinjaman bank ICBP, sisanya dari hasil pen­jua­lan dan kas internal,” jelas Bam­bang.

Apartemen Capital Square tediti dari tiga tipe yakni satu kamar, dua kamar dan tiga kamar yang dibanderol dengan harga mulai Rp2 miliar -Rp4,5 miliar. Sedangkan gedung perkantoran yang baru soft laun­cing pada April lalu dibanderol de­ngan harga Rp33 juta per m2. Hingga saat ini, GWSA baru me­ngan­tongi marketing sales Rp80 miliar. Sebesar Rp60 miliar berasal dari Capital Square dan Rp20 miliar dari penjualan TCC tower I.

Di luar kedua proyek tersebut, GWSA juga tengah menyiapkan dua proyek yakni proyek di D­u­ri Kosambi atau berdaekatan de­ngan jalan toll lingkar luar Jakarta (JORR) seluas 6.028 m2 dan proyek Surabaya II seluas 3.578 m2.

Bambang menambahkan, per­seroan akan mengembangkan apar­temen di kedua lokasi ter­sebut. Namun, tahun ini baru dalam tahap penetapan design sedangkan peluncurannya baru ditargetkan tahun depan.

Bambang belum menjelaskan secara rinci tentang kedua ren­cana proyek baru tersebut. Na­­mun, pihaknya akan mem­bangun beberapa tower apar­temen di Duri Kosambi untuk seg­men menengah bawah. Jika ada peluang, perseroan juga akan terus melakukan akuisisi la­han di kedua lokasi tersebut untuk selanjutnya dikembangkan menjadi proyek mix use. (kt)

Close Ads X
Close Ads X