IHSG Melemah Terimbas Laporan Kinerja Emiten

Jakarta | Jurnal Asia
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun tipis sebesar 9,81 poin di tengah sentimen laporan kinerja keuangan emiten yang cenderung melambat.
Pada perdagangan Jumat (29/4), IHSG BEI ditutup me­lemah sebesar 9,81 poin atau 0,20 persen menjadi 4.838,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,89 poin (0,23 persen) menjadi 832,51.

Kepala Riset Universal Bro­ker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan, di tengah kinerja emiten yang cenderung menurun, pelaku pasar mengambil po­sisi “wait and see” dengan ke­cen­derungan melepas sebagian sa­hamnya sehingga IHSG me­ngalami pelemahan. “Sejauh ini, kinerja emiten yang telah disampaikan masih melambat, sehingga investor cukup berhati-hati. Kinerja bagus hanya terlihat di sektor konsumer,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar asing yang kembali me­lakukan aksi lepas saham juga masih beban bagi IHSG untuk bergerak ke area positif. Dalam data BEI, tercatat pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau “foreign net sell” sebesar Rp385,29 miliar pada akhir pekan ini (Jumat, 29/4).

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi menambahkan, sentimen ekonomi global yang masih melambat juga mempengaruhi tingkat kepercayaan investor asing sehingga kembali melakukan aksi jual.

Namun, menurut dia, saham sektor konsumer yang bergerak menguat setelah hasil kinerja keuangannya terbilang positif menahan tekanan indeks BEI lebih dalam. Sementara itu tercatat fre­kuensi perdagangan saham di BEI mencapai 226.090 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6 miliar lembar saham senilai Rp6,88 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 320,98 poin (1,50 persen) ke level 21.067,05, indeks Nikkei turun 624,44 poin (3,61 persen) ke level 16.666,05, dan Straits Times melemah 24,98 poin (0,83 persen) ke posisi 2.838,52.

Pasar saham Malaysia berakhir lebih rendah pada Jumat, dengan indeks komposit Kuala Lumpur (KLCI) turun 2,04 poin atau 0,12 persen menjadi 1.672,72. Sementara itu, indeks Emas berkurang 21,93 poin atau 0,19 persen menjadi ditutup pada 11.638,02. Ada 347 saham naik, 438 saham turun dan 359 saham diperdagangkan tidak berubah.

Volume transaksi menurun menjadi 1,50 miliar lembar sa­ham senilai 2,09 miliar ringgit Malaysia (534,94 juta dolar AS), dibandingkan dengan 1,78 miliar lembar saham senilai 2,31 miliar ringgit Malaysia (592,31 juta dolar AS) pada Kamis.

Saham-saham Filipina ditutup 0,05 persen lebih rendah pada Jumat, dengan indeks acuan Bursa Efek Filipina (PSE) menurun 3,27 poin menjadi 7.159,29. Sementara itu, indeks seluruh saham berkurang sebesar 1,96 poin atau 0,05 persen menjadi berakhir di 4.245,89. Volume perdagangan mencapai 1,09 miliar saham senilai 6,08 miliar peso Filipina (129,5 juta dolar AS), dengan 61 saham naik, 114 saham turun, dan 55 saham ditutup datar.

Saham-saham Tiongkok ditu­tup melemah pada Jumat, dengan indeks komposit Shanghai turun 0,25 persen menjadi 2.938,32 poin. Indeks komposit Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, berkurang 0,08 persen menjadi berakhir di 10.141,54 poin.

Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan perdagangan bergaya NASDAQ Tiongkok, menyusut 0,77 persen menjadi ditutup pada 2.138,74 poin.

Saham-saham Seoul berakhir lebih rendah pada Jumat, dengan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) merosot 6,78 poin atau 0,34 persen menjadi 1.994,15. Volume perdagangan menc­apai 632,57 juta saham, senilai 3,12 triliun won (2,73 miliar dolar AS).

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.139,3 won terhadap greenback, turun 1,1 won dari tingkat penutupan Kamis. Saham-saham Australia me­nga­baikan sentimen pe­lemahan pasar luar negeri menjadi berakhir naik pada Jumat, karena investor domestik menunggu musim pelaporan laba penting.

Indeks acuan S&P/ASX 200 naik 26,8 poin atau 0,51 persen menjadi ditutup pada 5.252,2 poin, dan indeks All Ordinaries berakhir naik 26,6 poin atau 0,5 persen menjdi 5.316,0 poin. Faktor-faktor domestik mendorong pasar Australia pada Jumat karena pedagang agresif melakukan “shorts covering” di saham sumber daya menyusul kenaikan bijih besi di pasar berjangka Tiongkok, kepala stra­tegi pasar IG, Chris Weston mengatakan kepada Xinhua.“Kami juga melihat beberapa pembelian hangat menjelang musim laporan laba bank pekan depan,” kata Weston.

Pada Jumat, ANZ naik 1,04 persen, Commonwealth Bank of Australia naik tipis 0,05 persen, National Australia Bank naik 0,67 persen dan Westpac terangkat 1,24 persen. BHP Billiton naik 0,53 persen, saingannya Rio Tinto menguat 2,51 persen dan penambang emas Newcrest naik 3,49 persen.

Oil Search naik 0,57 persen, Santos naik 2,13 persen dan Wesfarmers serta Woolworths masing-masing bertambah 0,21 dan 0,36 persen. Qantas tergelincir 1,53 persen dan Telstra merosot 0,37 persen.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X