Awal Juni, PTPP Bagi Dividen Rp148 Miliar

Jakarta | Jurnal Asia
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) melaporkan, pen­dapatan perusahaan pada tahun buku 2015 naik menjadi Rp14,21 triliun, atau 14,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp12,42 triliun.

Perolehan pendapatan tersebut mendorong kenaikan laba bersih pada 2015 menjadi Rp740 miliar, atau naik 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp533 miliar. Direktur Utama PT PP, Tumiyana menyampaikan, dengan naiknya laba bersih, perseroan mengusulkan pembagian dividen sebesar 20 persen dari laba bersih tahun buku 2015 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

“Perseroan membayar dividen sebesar Rp148 miliar, atau Rp30,58 per lembar saham kepada pemegang saham. Usulan tersebut telah disetujui dan disahkan dalam RUPS, sehingga dapat dibayarkan oleh perseroan pada awal Juni 2016,” kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (29/4).

Menurutnya, keberhasilan kinerja perseroan tidak hanya dibuktikan dari melonjaknya laba bersih tahun 2015 saja. Di kuartal I tahun 2016 ini pun, perseroan kembali berhasil membukukan kinerja positif.

Dijelaskannya, pada kuartal I 2016, perseroan telah membukukan pendapatan usaha (revenue) Rp2,59 triliun, atau tumbuh 30,57 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,98 triliun.

“Keberhasilan ini disebabkan telah berjalannya program transformasi bisnis dengan didukung dengan semua lini bisnis perseroan, yaitu konstruksi, properti, EPC, Investasi, Pracetak dan Peralatan, selain itu program efisiensi juga terus diterapkan oleh perseroan,” tuturnya.

Kontrak Baru Terealisasi 16,08 Persen dari Target
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan bahwa hingga akhir April 2016 ini telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp4,98 triliun. Direktur Utama PTPP, Tumiyana mengungkapkan, bahwa dengan begitu total order book mencapai Rp43,98 triliun. Dimana dari jumlah tersebut terdapat carry over 2015 yang sebesar Rp39 triliun.

“Kontrak baru sampai dengan pekan ke empat 2016 ini mencapai 16,08 persen dari target hingga akhir tahun yang sebesar Rp31 triliun,” ucapnya. Menurutnya, pencapaian ter­sebut terdiri dari kontrak baru induk perusahaan sebesar Rp3,31 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp1,67 triliun.

Ia merincikan beberapa proyek yang berhasil diraih perseroan seperti pembangunan gedung BNI tower Rp719 miliar, apartemen Pertamina RU Balikpapan Rp497 miliar, mobil power plant Rp447 miliar, Setiabudi Residence di Medan Rp281 miliar, peningkatan air bersih Angkasa Pura II di Tanggerang Rp253 miliar, Trans­mart Depok Rp247 miliar, Sahid Hotel di Timika Rp225 miliar, Bank Indonesia di Jayapura Rp186 miliar, gedung terminal dan parkir Radin Inten di Lampung Rp169 miliar, Transmart di Rungkut Rp144 miliar, Manhattan Greenland Rp120 miliar dan sebagainya.

“Dalam beberapa tahun ini, per­seroan telah berhasil mengem­bangkan sayap ke In­donesia Timur dan meraih pro­yek-proyek besar di wilayah tersebut. Kami dipercaya untuk mengerjakan beberapa proyek di wilayah Indonesia Ti­mur terutama di Provinsi Papua. Kepercayaan tersebut diraih karena kualitas kerja yang baik, harga yang kompetitif dan hubungan ker­jas­ama yang baik dari pihak pemerintah maupun swasta,” tukasnya. (vn/we)

Close Ads X
Close Ads X