Siswa CK Raih Medali Emas di ICYS Rumania | Pemprovsu Kurang Perhatian Terhadap Siswa Berprestasi

FOTO LEPAS
Medan | Jurnal Asia
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dinilai kurang memberikan perhatian terhadap siswa yang mengukir prestasi, baik di tingkat daerah, nasional bahkan internasional.
“Kita sangat sesalkan kurangnya perhatian Pemprovsu kepada siswa-siswa unggulan yang bukan saja mengharumkan nama daerah tapi juga bangsa dan negara ini,” kata Anggota DPRD Sumut, Brilian Moktar, Selasa (26/4).

Menurut Brilian, sangat banyak siswa berprestasi tersebut yang kurang mendapat perhatian dan dorongan dari pemerintah, baik dalam bentuk pemberian reward (penghargaan) berupa beasiswa atau penghargaan lainnya, seperti untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) di daerah ini.

Demikian juga terhadap siswa pemenang Lomba Peneliti Belia Nasional (LPBN) Wilbert Osmond, siswa kelas II SMA Chandra Kusuma (CK) School yang berhasil meraih medali emas, dalam ajang pendidikan bergengsi International Conference of Young Scientist (ICYS) 2016 di Rumania.

Menurut Brilian, padahal siswa berprestasi itu adalah aset sumber daya manusia daerah yang harus dipelihara, namun sangat disayangkan pemerintah mengabaikan hal itu. “Pemberian reward kepada siswa berprestasi itu sangat penting untuk mendorong siswa yang lainnya agar terpacu bersaing dalam meraih prestasi.

Jangan lagi pemerintah maupun PTN kecewakan siswa-siswa berprestasi. Kita tidak ingin aset SDM bangsa dan negara ini justru ‘dicaplok’ pihak luar negeri yang siap menerima siswa unggulan tersebut,” kata Brilian.

Brillian mengaku banyak mendapat informasi dari siswa dan orang tua maupun pihak sekolah terhadap siswa yang sudah berhasil mengukir prestasi di bidang pendidikan dengan membawa nama daerah di tingkat nasional dan internasional, tapi justru tidak dihargai.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis melalui Kabid Dikmenti, August Sinaga mengaku pemberian reward terhadap siswa berprestasi itu karena adanya perubahan regulasi dalam penggunaan dana anggaran dalam bentuk bansos yang harus menggunakan mekanisme proposal.

“Kita saat ini siap memberi reward kepada siswa berprestasi tersebut misalnya pemberian sertifikat penghargaan sebagai bentuk jalan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan atau perguruan tinggi,” kata August, seraya menyebutkan akan menerima kehadiran Wilbert Osmond, siswa Chandra Kusuma maupun pihak sekolah untuk beraudiensi dan menyampaikan prestasinya itu ke Disdiksu.

Seperti diketahui , Wilbert Osmond berhasil mengalahkan para peserta dari puluhan berbagai negara, dalam kategori Computer Science, dengan penelitian berjudul ‘Chaotic Boolean Networks (CBN-01) Encryption’. Wilbert menjelaskan, penelitiannya berkaitan dengan enskripsi data yaitu sistem pengamanan pengkodean data. Artinya, mengamankan data atau informasi menggunakan sistem pengkodean yang dianggap rahasia sehingga tidak dapat diakses oleh orang lain. “Penelitian yang saya lombakan belum pernah dilakukan oleh siapa pun di Indonesia.

Ide enskripsi data ini muncul ketika saya ingin menjaga rahasia data dan informasi yang saya sampaikan kepada teman saya agar tidak diketahui orang lain. Dari situlah saya mencoba dan menggabungkannya menggunakan Teori Chaos,” ungkap Wilbert.

Diutarakannya, penelitian enskripsi data yang diciptakannya lebih cepat dan kuat, serta bisa diaplikasikan. Hanya saja, saat ini masih dalam proses. Dia menambahkan, setelah nantinya tamat sekolah berencana akan melanjutkan kuliah ke universitas di luar negeri, seperti di Eropa dan USA. “Terima kasih kepada sekolah saya yang telah mendukung dan seluruh guru yang membimbing saya. Tanpa dorongan dan bimbingan mereka, tak mungkin bisa meraih prestasi ini,” ucapnya.

Kepala SMA Chandra Kusuma, Rita menuturkan, apa yang telah dicapai Wilbert semoga bisa memberikan motivasi kepada siswa khususnya di Chandra Kusuma School dan siswa sekolah lainnya untuk berprestasi.

“Kami berharap ada sedikit perhatian dari pemerintah mengenai prestasi yang dicapai Wilbert. Sehingga, nantinya Wilbert dapat mengembangkan prestasinya di masa akan datang,” ucapnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Cemara Asri, Malahayati Holland menambahkan, semua anak punya talenta. Oleh karenanya, tinggal dukungan dari pihak sekolah dan orang tua untuk mencapai potensi apa yang dimiliki siswa. “Kita setiap tahunnya mengirim siswa ke tingkat nasional maupun internasional.

Prestasi yang diraih Wilbert merupakan kerja keras siswa. Di sini fungsi sekolah hanya memfasilitasi dan mengasah talentanya. Prestasi Wilbert juga tidak lepas dari peran orang tuanya,” katanya.

Anni Wahidi, ibu Wilbert mengatakan, Wilbert sehari-hari anak yang pendiam dan sebagian besar waktunya dihabiskan di depan laptop. Tapi, terkadang melakukan aktivitas lainnya seperti nonton televisi.

“Sejak kecil, waktu Play Group, Wilbert sudah memiliki potensi yang luar biasa. Niat untuk belajar sungguh-sungguh telah dibuktikan, dimulai dari tugas sekolah. Dia berusaha mendapatkan nilai yang bagus,” kata Anni.
(swisma)

Close Ads X
Close Ads X