Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi | Deliserdang Lanjutkan Program USAID EMAS

Lubukpakam | Jurnal Asia
Direktur Badan Pembangunan milik Amerika Serikat (US­AID) Andrew Sisson dan per­wa­kilan kantor Bupati dan Di­nas Ke­se­hatan Kabupaten Deli­ser­dang mengunjungi Puskesmas Pancurbatu, Deliserdang, Senin (4/4). Kunjungan tersebut guna melihat perkembangan kualitas pela­yanan yang diberikan Pus­kesmas tersebut untuk ibu ha­mil, melahirkan dan bayi baru lahir.

Setelah lima tahun, USAID akan menyerahterimakan pro­gram USAID Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) ke pemerintah Kabupaten De­liserdang yang berkomitmen untuk melanjutkan dan me­ning­katkan kualitas pelayanan untuk ibu hamil, melahirkan dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan di Deliserdang.

Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator dalam menggambar­kan kesejahteraan masyarakat sua­tu negara. Hal ini juga men­­­jadi perhatian masyarakat in­ternasional dengan me­ru­muskan SDGS. Target yang telah ditentukan oleh SDGS mengenai kematian ibu adalah penurunan AKI sampai 70 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2030. Menurut data WHO dan UNICEF, angka kematian ibu di Indonesia (359/100.000 KH) adalah yang tertinggi di Asia Tenggara dan cenderung me­ning­kat dibandingkan Filipina (99), Vietnam (59), Malaysia (48) dan Thailand (29). Mengacu pada kondisi ini, dibutuhkan kerja keras dari semua pihak untuk bisa mencapainya.

Jumlah kematian ibu di Ka­­bupaten Deliserdang pada ta­hun 2015 tercatat ada 28 orang. Kondisi ini menempatkan Ka­bu­paten Deliserdang sebagai salah satu penyumbang angka kematian ibu terbanyak di Pro­vinsi Sumatera Utara selain Kabupaten Asahan, Langkat dan Mandailing Natal. Kabupaten Deliserdang menjadi salah satu dari 9 kabupaten prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam penurunan angka kematian ibu.

Beberapa upaya untuk me­nurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Kabupaten Deliserdang telah dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang. Salah satunya dengan melakukan pendampingan klinis dan pe­nguatan rujukan terhadap Pus­kemas dan rumah sakit oleh program USAID EMAS.

Program USAID EMAS dilu­n­curkan pada tahun 2011, bekerja sama dengan pemerintah In­donesia untuk berkontribusi pada penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir. Program ini be­kerja di 30 kabupaten dan kota, termasuk 150 rumah sakit dan 300 Pus­kesmas untuk membantu me­ning­katkan dampak bagi ibu dan bayi baru lahir. EMAS memilih untuk bekerja di enam provinsi dengan tingkat kematian ibu dan bayi baru lahir tertinggi: Provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Hampir 70 persen dari se_mua ibu dan 75 persen dari se­mua kematian bayi baru lahir terjadi di Jawa dan Sumatera saja. “Kami mengucapkan te­rima kasih kepada USAID di Indonesia, karena sejak tahun 2012 kami diberi dampingan melalui program EMAS, dalam pengembangan model untuk mem­percepat penurunan Ang­ka Kematian Ibu dan Angka Kematian Neonatal (Bayi Baru Lahir) melalui penguatan sistem rujukan yang efektif dan efisien di 23 rumah sakit dan 34 pus­kesmas kami” kata Bupati H Ashari Tambunan.

“Selama mendapatkan pen­dampingan EMAS, standar ki­nerja klinis dan rujukan di 10 Puskesmas fase 1 lebih dari 80%, sistem rujukan berjalan efektif dengan penggunaan SIJARI EMAS, dan sejak ta­hun 2014 sampai 2015 kami telah melakukan replikasi di 24 puskesmas tambahan de­ngan dana APBD Kabupaten Deliserdang. Salah satu Pus­kesmas hasil replikasi itu adalah Puskesmas tempat acara ini di selenggarakan, Puskesmas Pancurbatu” tambahnya.

Bupati melanjutkan, rencana di tahun 2016 akan melanjutkan dan memantapkan Gerakan EMAS dalam kegiatan Dinas Kesehatan dan SKPD terkait. Manfaat dampingan Gerakan EMAS ini sangat dirasakan oleh Puskesmas Pancurbatu, “Ta­ta­kelola puskesmas semakin baik, keterampilan SDM meningkat khu­susnya dalam penanganan kasus emergensi ibu dan bayi baru lahir”tutur Kepala Pus­kesmas Pancurbatu.

Kunjungan Dr Andrew Sisson adalah untuk menyerahkan Gerakan EMAS ke Pemerintah Daerah Kabupaten Deliserdang yang selama ini didampingi oleh Tim EMAS dari USAID yang su­­­dah se­lesai menjalankan prog­ram kerjanya. Pada kesempatan itu Dr Andrew Sisson menyampai­kan “Amerika Serikat mela­lui USAID, sangat bangga bisa ber­mitra bersama pemerintah Kabupaten Deliserdang dan Provinsi Sumatera Utara un­tuk menyediakan layanan ke­sehatan di 25 rumah sakit dan 34 puskesmas di Kabupaten Deliserdang. Program USAID EMAS membawa manfaat untuk banyak keluarga di Sumatera Utara ini, terutama untuk mereka yang berpenghasilan rendah,” kata Andy Sisson, Direktur USAID.

“Kami sangat senang men­dengar pemerintah Ka­bupaten Deliserdang akan terus melanjutkan pekerjaan baik yang dilakukan EMAS untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi ketika mengalami komplikasi danterciptanya sistem rujukan yang lebih efisien.” Turut hadir menemani Dr An­drew Sisson dalam kun­ju­ngannya di Kabupaten Deli­serdang adalah Nancy Caiola, Chief of PartyProgram EMAS.
(refi)

Close Ads X
Close Ads X