Pencetakan Naskah Unas Belum Tuntas di Lima Provinsi

Petugas menurunkan kotak-kotak kardus berisi naskah dan lembar jawaban soal ujian nasional (UN) untuk jenjang SMA dan yang sederajat di halaman Mapolres Tulungagung, Jawa Timur, Senin (28/3). Ujian nasional tingkat SMA sederajat di Tulungagung akan diikuti sebanyak 10.544 siswa, dengan rincian 5.308 siswa melalui jalur computer based test (CBT) dan 5.236 siswa melalui jalur paper based test (PBT). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/pd/16
Petugas menurunkan kotak-kotak kardus berisi naskah dan lembar jawaban soal ujian nasional (UN) untuk jenjang SMA dan yang sederajat di halaman Mapolres Tulungagung, Jawa Timur, Senin (28/3). Ujian nasional tingkat SMA sederajat di Tulungagung akan diikuti sebanyak 10.544 siswa, dengan rincian 5.308 siswa melalui jalur computer based test (CBT) dan 5.236 siswa melalui jalur paper based test (PBT). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/pd/16

Jakarta | Jurnal Asia
Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2016 jenjang SMA dan sederajat tinggal sepekan lagi. Namun, laporan terbaru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) justru menunjukkan proses pencetakan naskah di lima pro­vinsi belum tuntas.

Meski begitu, Kemendikbud optimistis tidak akan meng­ganggu jadwal ujian. Mulai tahun ini Kemendikbud membuka akses percetakan naskah ujian secara real time. Data ini diunggah langsung dari percetakan-percetakan yang memenangkan tender pengadaan naskah ujian. Sampai (27/3) malam, pencetakan naskah ujian belum komplit di lima provinsi.

Kelima provinsi itu adalah Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara. Kekurangan penggandaan naskah ujian memang tidak sampai signifikan. Meski begitu wajib terus dipantau oleh panitia unas di Kemendikbud.

Kekurangan paling kentara terjadi di Sulawesi Tenggara yakni naskah yang sudah tercetak untuk kelompok SMA baru 85,6 persen dari total kapasitas. Kekurangan yang terlibat mencolok juga ada di Sulawesi Barat yakni masih tercetak 94,1 persen untuk SMA dan 89,6 persen untuk SMK. Sedangkan di Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat sudah tercatat 99,9 persen naskah telah tercetak.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud, Daryanto menga­takan, kementerian yang di­pimpin Anies Baswedan itu telah membuat terobosan dengan me­ngu­mumkan perkembangan pencetakan naskah ujian. Se­hinggam percetakan merasa diawasi oleh seluruh masyarakat se Indonesia. “Kalau mau lihat, silahkan dicek sendiri di web­sitenya (un.kemdikbud.go.id),” katanya.

Dengan kekurangan yang masih terjadi hingga sepekan jelang unas, dia belum merasa khawatir. Sebab dia berpatokan bahwa naskah unas untuk dae­rah-daerah yang terpencil, sudah selesai dikirim pekan lalu. “Kalau sekarang ada yang kurang, bisa jadi untuk daerah perkotaan yang mudah diakses,” jelasnya.

Daryanto menuturkan, Ke­men­­dikbud juga mencetak nas­kah ujian untuk daerah-daerah yang sejatinya melak­sanakan unas berbasis komputer (UNBK). Tujuannya adalah untuk mengantisipasi ketika terjadi gangguan teknis dalam waktu yang lama.

Namun dia berharap unas berbasis kertas maupun kom­puter, sama-sama berjalan dengan lancar. Dia juga mengi­ngat­­kan tentang sistem baru pe­nga­­wasan unas. Pria yang mengawali karir sebagai PNS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) itu mengatakan, sistem pengawasan bakal lebih ketat untuk daerah dengan indeks integritas rendah.

Kepala Pusat Penilaian Pen­didikan (Puspendik) Kemen­dikbud, Nizam mengatakan, pengawasan pencetakan naskah unas di lokasi pencetakan dila­kukan oleh petugas in­spektorat dan tim monitoring dan evaluasi (monev). “Secara umum pen­cetakan naskah unas berjalan sesuai dengan jadwal,” katanya.

Nizam menjelaskan, unas tahun ini diikuti 1.367.755 sis­wa SMA, 376.468 siswa MA dan 1.276.133 siswa SMK. Kemen­dikbud telah menetapkan jadwal Unas 2016 mulai bergulir 4-6 April. Bagi siswa yang berhalangan datang saat jadwal ini, diberikan kesempatan unas susulan pada 11-13 April.
(jpnn)

Close Ads X
Close Ads X