Petaka Akibat Mati Lampu | Ibu dan Dua Anak Tewas Terbakar

Medan | Jurnal Asia
Pemadaman listrik di kawasan Medan Selayang, berujung petaka, Kamis (11/2) malam. Tiga orang tewas terpanggang dalam peristiwa kebakaran, di Jalan Setia Budi Pasar V, Lingkungan XI, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang. Insiden maut diketahui bermula saat nyala api lilin menyambar bensin lalu meledak.

Tiga orang korban tersebut adalah Nursaida Boru Nainggolan (38) bersama kedua putranya, yakni Jhonatan Silaban (12) dan Jauhari Pandapotan Silaban (20). Salah seorang korban yang selamat dalam insiden nahas ini, yang juga anak kandung Nursaida, menceritakan kejadian tragis ini bermula ketika pemadaman listrik terjadi di lingkungan tempat tinggal mereka.

Lantaran gelap gulita, Nursaida lalu menyalakan lilin. Sekitar 15 menit kemudian, korban yang sehari-hari membuka kedai jajanan beserta bensin eceran, lantas mengisi minyak ke dalam botol guna dijual di ruang bagian depan rumah.

“Mati lampu tadi bang, dihidupkanlah lilin sama mamak. Gak lama diisinya bensin ke dalam botol, udah kularang tapi diisinya juga,” kata Putra Lorensius Silaban yang merupakan anak kedua korban.

Nah, begitu korban menuangkan bensin ke dalam botol, sebut Lorensius, seketika ledakan api muncul. Api lilin yang berjarak sekitar 5 meter menyambar bensin yang dituang sang ibu. Suasana pun berubah panik.

Sontak, tiga orang yang tengah berada di ruang depan tersebut, yakni Nursaida Boru Nainggolan bersama kedua putranya yakni Jhonatan Silaban dan Jauhari Pandapotan Silaban kocar kocar-kacir dan lari ke bagian dapur. Sedangkan Lorensius bersama ayahnya, Jafatar Silaban (40), kebetulan berada di halaman rumah, langsung berteriak meminta pertolongan warga.

Sementara, si jago merah semakin membesar dan melahap seisi rumah terbuat dari material semi permanen. Tak ayal tiga orang terjebak di dalam serta tak bisa diselamatkan. Warga sekitar selanjutnya mendatangi TKP guna membantu memadamkan api selama 30 menit. Tak lama berselang, 5 unit armada pemadam bersama polisi juga turun ke lokasi membantu amuk si jago merah.

“Saat apinya sudah padam, dibilang petugas pemadam kebakarannya kalau mamak sama dua saudara ku meninggal di kamar mandi. Itulah kami baru tahu dan ayah langsung pingsan,” tandas pria yang masih kelas 1 SMA ini.

Salah seorang satu petugas pemadam kebakaran saat diwawancarai mengaku, jika tiga orang ditemukan tak bernyawa dengan kondisi terpanggang. “Semuanya tewas di kamar mandi. Keadaannya gosong,” ucap salah seorang petugas damkar singkat.

Sementara, Kanit Reskrim Polsekta Sunggal Iptu Nur Istiono mengatakan, kuat dugaan api muncul dari sambaran bensin. Apalagi keluarga ini diketahui berjualan bensin eceran.
“Dugaan sementara, api muncul akibat sambaran bensin. Namun kita masih perlu mendalami lagi, apa penyebab pasti kebakaran ini,” kata Nur Istiono.

“Ketiga korban sudah kita evakuasi ke RSUP Adam Malik. Ada tiga orang terdiri ibu dan dua anaknya meninggal dunia. Kita masih mencari lagi saksi-saksi selain keluarga korban yang selamat,” tukasnya.

Pantauan wartawan di lokasi, terlihat 3 rumah menjadi sasaran amuk si jago merah. Adapun yang terbakar yakni Depot air minum milik Udin Siregar dan bengkel milik Daniel Sianturi (27).
Terlihat juga petugas kepolisian dari Polsek Sunggal memasang garis polisi (line police) pada tiga rumah yang menjadi korban si jago merah.(bowo)

Close Ads X
Close Ads X