Mandi Hujan, Seorang Bocah Tewas Kesetrum Listrik | Pohon Raksasa Tumbang Timpa 7 Rumah

Warga bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Medan membantu mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah warga akibat hujan disertai angin kencang di Jalan Mantri Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/2). Kejadian itu mengakibatkan tujuh rumah tertimpa dan tiga orang mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/pd/16
Warga bersama tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Medan membantu mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah warga akibat hujan disertai angin kencang di Jalan Mantri Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/2). Kejadian itu mengakibatkan tujuh rumah tertimpa dan tiga orang mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/pd/16

Medan | Jurnal Asia
Kota Medan kembali diguyur hujan, selain menyebabkan genangan air dimana mana. Cuaca ekstrem yang melanda kota Medan dewasa ini, juga menimbulkan nestapa. Rabu (10/2) kemarin, seorang bocah tewas kesetrum saat mandi hujan di Brayan.

Selain itu, sebuah pohon raksasa tumbang dan menimpa rumah warga di Jalan Mantri Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimon. Informasi dihimpun wartawan, bocah malang yang meregang nyawa itu diketahui bernama Veri (10). Dia kesetrum aliran listrik dari atap rumah kosong, saat asyik mandi hujan di persimpangan Jalan Yos Sudarso Jalan Pertempuran Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat, sekitar pukul 16.30 WIB.

“Korban saat itu menemani ibunya berjualan rokok asongan, saat situasi hujan deras dia pun mandi hujan,” kata Kapolsek Medan Barat Kompol Viktor Ziliwu kepada wartawan. Lebih lanjut diungkapkannya, di tengah guyuran hujan, tiba tiba warga sekitar dibuat heboh ketika melihat kor­ban mendadak jatuh dan meng­gelepar di tanah. Warga sekitar pun berupaya menolong, namun hal itu urung dilakukan warga ketika me­nyadari korban ternyata kesetrum listrik.

Polisi yang menerima kabar adanya warga yang meninggal, kata Viktor, lalu turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan penyebab tewasnya bocah malang yang seharinya bermukim di kawasan Porta Kelurahan P.Brayan Darat Kecamatan Medan Timur ini.

“Anehnya, setelah diselidiki tidak ada kabel telanjang di lokasi, jadi dia tewas karena terkena seng. Nah, seng itulah yang dialiri listrik. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak PLN,” kata Viktor. “Pihak keluarga enggan untuk diotopsi, jadi langsung dibawa ke rumah duka,”sambungnya.

Pohon Tumbang
Diwaktu yang hampir bersamaan, sepohon kayu raksasa jenis pohon trambesi yang ditaksir berusia ratusan tuhan juga tumbang, dan menimpa tujuh unit rumah warga di Jalan Mantri Lingkungan III Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun.

“Kuat kali dentumannya, kami kira entah ada apa, rupanya pohon tumbang, ada tujuh rumah warga rusak parah ditimpanya, yang jatuh dahannya,” kata Namira (19) salah seorang warga ketika dijumpai wartawan di lokasi kejadian.

Selain membuat rumah warga ringsek, pohon yang tumbang juga membuat tiga orang warga mengalami luka luka antara lain Alif (18), Juli (20), dan Nana. Beruntung, luka yang dialami tidak parah. “Ada tiga orang luka luka, kena dahan, lukanya lecet saja, takut juga kami, soalnya pohon ini udah tua kali,” kata wanita berparas manis ini.

Sementara, Kepala Lingkungan III, Ali Umar mengatakan sedikitnya ada 35 penghuni rumah yang dievakuasi akibat pohon tumbang ini. “Kami membangun Posko di Kantor Camat, ada 7 rumah yang rusak, pohon memang berusia 150 tahun lebih, mau ditebang pun susah peralatan kami tidak ada, menunggu Dinas Pertamananlah,” katanya.

Ali Umar menjelaskan, pihaknya (warga) melakukan evakuasi dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Medan, dengan menggunakan gergaji mesin. Dahan pohon yang menimpa atap rumah dibelah belah, kemudian diangkat dari atas rumah. “Sebenarnya kita butuh crane biar cepat, tapi gak ada ya pakai alat seadanya,” kata Husni salah seorang warga yang melakukan evakuasi .

Waspada
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi mengimbau warga atas cuaca ektrem yang melanda kota Medan yang diprediksi akan berlangsung hingga 6 hari ke depan.

“Masyarakat diimbau waspada terhadap kondisi cuaca hujan dalam intensitas sedang selama seminggu ke depan, drainase di lingkungan masing masing diperhatikan, terutama bagi warga yang di Daerah Aliran Sungai (DAS), waspada banjir,” katanya.“Sebenarnya saat ini musim kemarau, namun karena awan yang mengandung uap air dari Asia saat ini mengarah ke Sumatera, makanya terus hujan,” tukasnya.

Pantauan wartawan hujan yang mengguyur kota Medan sejak, Rabu sekitar pukul 14.00 WIB mengakibatkan ruas Jalan tergenang air. Kondisi parah terlihat di Jalan Sutomo, Pusat Pasar Medan, Jalan Jawa Medan, Jalan Irian Barat Medan, dan lainnya.

Terlihat sejumlah kendaraan khususnya roda dua dan roda tiga mogok lantaran mesin kemasukan air yang mencapai ketinggian hingga selutut orang dewasa. “Parah Medan ini kalau udah hujan banjir dimana mana, hampir semua jalan tergenang air gini,” pungkas Setyo Hermawan (32) salah seorang warga Delitua. (bowo)

Close Ads X
Close Ads X