Banjir Paksa Petani Panen Padi Lebih Dini

Sejumlah petani memanen padi lebih awal yang baru berumur 3 bulan 10 hari di areal persawahan Sawah Luhur, Kasemen, Serang, Banten, Sabtu (22/8). Puluhan petani di daerah itu terpaksa melakukan panen lebih awal meski bulir gabahnya belum matang benar untuk menghindari kerugian lebih banyak akibat kekeringan yang merusak tanaman, sedang menurut data Badan Ketahanan Pangan Banten sedikitnya 190 ribu hektare lahan sawah atau setara 920 ton padi di provinsi itu terancam gagal panen. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama/15 *** Local Caption *** Sejumlah petani memanen padi lebih awal atau baru berumur 3 bulan 10 hari di areal persawahan Sawah Luhur, Kasemen, Serang, Banten
Sejumlah petani memanen padi lebih awal yang baru berumur 3 bulan 10 hari di areal persawahan Sawah Luhur, Kasemen, Serang, Banten, Sabtu (22/8). Puluhan petani di daerah itu terpaksa melakukan panen lebih awal meski bulir gabahnya belum matang benar untuk menghindari kerugian lebih banyak akibat kekeringan yang merusak tanaman, sedang menurut data Badan Ketahanan Pangan Banten sedikitnya 190 ribu hektare lahan sawah atau setara 920 ton padi di provinsi itu terancam gagal panen. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama/15 *** Local Caption *** Sejumlah petani memanen padi lebih awal atau baru berumur 3 bulan 10 hari di areal persawahan Sawah Luhur, Kasemen, Serang, Banten

Langkat| Jurnal Asia
Banjir hingga kini masih melanda lima kecamatan di Kabupaten Langkat Sumatera Utara menyebabkan petani harus panen dini di persawahan seluas 315 hektare di Pematang Cengal Barat Kecamatan Tanjungpura yang terendam banjir. Kelompok tani harus memanen dini padi mereka dari pada merugi jika padi menjadi busuk terendam banjir. “Panen paksa itulah yang dilakukan oleh para kelompok tani di desa Pematang Cengal Barat, dimana ini dilakukan petani sebelum waktu masa panen karena berbagai hal dikarenakan banjir,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani Sri Murni Desa Pematang Cengal Darwaman, di Pematang Cengal Tanjungpura, Selasa (27/10).

Panen ini dilakukan setelah persawahan mereka direndam banjir selama lima hari, dan air banjir belum juga surut dikawasan itu, terpaksa harus dipanen padi itu. Padahal jika sesuai jadwal masa panen padi mereka baru akan dimulai sepuluh hari lagi, dimana sekarang ini ada seluas 100 hektare dari 315 hektare yang ada harus dipanen petani, ujar dia.

Darmawan juga menjelaskan para petani terpaksa melakukan panen paksa untuk mengurangi kerugian akibat banjir yang melanda persawahan mereka. “Panen paksa akibat banjir ini tidak hanya mengurangi kualitas bulir padi namun juga mengurangi kapasiatas jumlah produksi dan harga jual yang lebih rendah,” sambungnya.

Tadi ada pembeli yang hanya menawar sekitar Rp2.500 per kilogram saja untuk padi yang di panen petani. Sementara itu untuk keting­gian air ketika panen padi yang dilakukan petani dikelompoknya masih sekitar 80 centimeter.

Koordinator Unit Pertanian Tehnis Kecamatan Tanjungpura Mariono mengungkapkan jumlah areal persawan yang terendam banjir 1.168,5 hektare berada di Desa Pematang Cengal Barat 315 hektare, Baja Kuning 62 hektare, Pekubuan 86 hektare, Karya maju 170 hektare, Suka maju 185 hektare, Pantai Cermin 47 hektare, Pematang Cengal 303,5 hektare. Dimana areal persawahan padi siap panen yang terendam banjir mencapai 500 hektare, katanya.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X