Nyali KPK Ditantang “Garap” Surya Paloh

Ketum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) berfoto bersama Ketua DPR Setya Novanto (kiri), Menperin Saleh Husin (kedua kiri), Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kanan) dan Ketum Partai Golkar Agung Laksono (kanan) saat peringatan ulang tahun Fraksi Nasdem DPR di Jakarta, Kamis (1/10). Dalam acara tersebut juga diluncurkan Buku berjudul 'Aku Indonesia-70 Narasi Kebajikan Anak Bangsa' yang berisi apresiasi kepada para tokoh yang telah berjasa untuk bangsa dan negara. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/kye/15
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) berfoto bersama Ketua DPR Setya Novanto (kiri), Menperin Saleh Husin (kedua kiri), Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kedua kanan) dan Ketum Partai Golkar Agung Laksono (kanan) saat peringatan ulang tahun Fraksi Nasdem DPR di Jakarta, Kamis (1/10). Dalam acara tersebut juga diluncurkan Buku berjudul ‘Aku Indonesia-70 Narasi Kebajikan Anak Bangsa’ yang berisi apresiasi kepada para tokoh yang telah berjasa untuk bangsa dan negara. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/kye/15

Jakarta | Jurnal Asia
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh berpeluang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.

Sebab menurut kabar yang beredar, Surya Paloh disebut-sebut merupakan salah satu seorang yang hadir dalam per­temuan dengan Gubernur Su­matera Utara, Gatot Pujo Nug­roho di kantor DPP Nasdem pada bu­lan Mei 2015 silam.

Anggota Komisi III DPR Di­dik Mukrianto mengatakan, pihaknya menyambut baik jika KPK akan memeriksa Surya Paloh. Pasalnya tidak ada orang yang kebal di mata hukum.
“Siapapun orangnya, siapun pelakunya tentu tidak ada sosok lebih dan istimewa di hadapan hukum, dan seseorang punya kedudukan yang sama dimata hukum, dan KPK saya yakin akan bertindak profesional,” ujar Didik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/10).

Ketua DPP Partai Demokrat ter­sebut juga berharap pe­meriksaan Surya Paloh bu­kan hanya sekadar wacana. Sebab, lembaga yang dikepalai Taufiequrrachman Ruki itu harus benar-benar membuktikan fungsi dalam lembaga tersebut dalam memberantas korupsi tanpa pandang bulu.

“Dalam konteks pem­be­ran­tasan korupsi sudah ba­rang tentu pemberantasan ko­rupsi harus dijalankan dengan trans­pa­ran dan akuntabel. Dan kita berharap tidak pandang bulu, dengan kepentingan pragmatis,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Ko­misi III DPR, Ruhut Sitompul menyarankan kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh tidak khawatir dengan wacana pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dirinya.

Menurut Ruhut, Paloh tidak perlu gentar jika memang tidak terkait kasus dugaan suap ha­kim PTUN Medan. Ruhut me­negaskan, di mata hukum se­mua orang memiliki kedudukan yang sama.
“Wah kita kan sudah sepakat hukum sebagai panglima bukan kekuasaan. Saya selalu katakan pada siapapun kalau memang enggak ada masalah, enggak perlu khawatir,” ujar Ruhut, Kamis (1/10/2015)

Terlebih kata Ruhut, Jaksa Agung HM Prasetyo juga meru­pakan kader satu partai dengan Paloh. Sehingga kata dia tidak ada yang perlu dikha­watirkan. “Dia mesti sadar betul Jaksa Agung-nya dari Nasdem, jadi mengalir saja lah hadapin. Kalau enggak benar, enggak usah khawatir,” cetus politisi Partai Demokrat ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja meng­isya­ratkan pihaknya akan m­e­minta keterangan kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terkait perkara dugaan suap kepada hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Pemeriksaan terhadap Surya akan dilakukan untuk mengklarifikasi temuan-temuan dalam penyidikan perkara ter­sebut.

Adnan juga membenarkan adanya pertemuan antara Gu­bernur Sumatera Utara no­naktif, Gatot Pujo Nugroho dengan se­jum­lah petinggi Partai Nasdem. Dalam pertemuan itu disebut-sebut juga dihadiri oleh Surya Pa­loh, Sekjen Partai Nasdem, Pat­rice Rio Capella dan Wa­kil Gubernur Sumatera Utara, Teng­ku Erry Nuradi. Informasi ter­sebut, kata Adnan, sedang didalami oleh penyidik. (oz)

Close Ads X
Close Ads X