Medan | Jurnal Asia
Yayasan Sad Putra Persada (YSPP) menggelar sembahyang Poh Tho (musim gugur) di gedung YSPP Jalan Pancur Batu No 4 Medan. Ritual sembahyang arwah ini sebagai wujud penghormatan dari yang masih hidup dengan memberikan persembahan makanan kepada makhluk-makhluk yang telah meninggal dunia.
Ketua Locu, Usman Anwar kepada Jurnal Asia, Senin (24/8) mengatakan, sembahyang Poh Tho digelar Minggu (23/8). Ritual diawali dengan sembahyang leluhur di lantai 4 gedung YSPP sekitar pukul 11.00 WIB. Sembahyang ini bertujuan untuk menghormati enam leluhur YSPP yang terdiri dari marga Ang, Jiang, Weng, Fang, Wang dan Khong. Kemudian dilanjutkan dengan sembahyang Poh Tho di halaman YSPP.
Sembahyang dipimpin langsung oleh Ketua Locu, Usman Anwar dihadiri oleh Ketua Umum YSPP Tongariodjo Angkasa Ginting SE MBA MM MSc serta sejumlah pengurus diantaranya, Ivan Wongso, Indra Ang, Ang Thiam Hok, Ang Ting Cie, dr Johanes Kusuma, Ang Seng Hok, Bambang ES dan lainnya.
Menurut Usman Anwar, sembahyang Poh Tho jatuh pada bulan Juli (7) tanggal 15 sesuai kalender Lunar. Pada bulan ini dipercaya pintu neraka akan dibuka karenanya sangat tepat untuk melakukan sembahyang.
Dilanjutkan Usman, sembahyang musim gugur ini sudah merupakan tradisi turun temurun dan setiap tahun selalu dilaksanakan. Dan tahun ini, dilaksanakan lebih cepat atau jatuh pada tanggal 10 bulan Juli penanggalan Lunar. “Jika sudah memasuki bulan Juli, sembahyang ini sudah bisa dilaksanakan. Sembahyang ini diperuntukkan kepada arwah-arwah jalanan yang tidak terurus,” katanya.
Tujuannya, sambung Usman, agar menolong mereka (red,arwah) baik yang masih mempunyai hubungan keluarga maupun yang tidak ada hubungan keluarga agar membantu atau meringankan serta membahagiakan arwah. Harapannya, agar arwah tersebut dapat lebih damai lagi.
(netty)