Mukernas GKP Diharap Lahirkan Solusi Masalah Sosial

Medan | Jurnal Asia
Pemerintah Provinsi Su­matera Utara menyambut baik penyelenggaraan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ge­reja Kristen Pentakosta yang akan diselanggarakan di Medan pada 1-3 Juni 2015. Mukernas diharapkan ikut melahirkan pe­mecahan atas berbagai per­soa­lan sosial yang melanda bang­sa.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provsu H Hasban Ritonga SH saat menerima kehadiran Panitia Mukernas Gereja Kristen Pentakosta (GKP) di ruang ker­janya, Jumat (29/5).
Hadir Ketua Panitia Mukernas GKP Pdm Imanuel Ginting, Bis­hop GKP Pdt E J Hutahaean SH MHum, Bendahara Panitia Mukernas Pdp Achai ST, dan anggota panitia Pdp Basri Siagian dan Heri Jonathan SP.

Sementara Sekda didampingi Assisten Kesejahteraan Sosial OK Zulkarnaen, Kepala Biro Binsos HM Yusuf, mewakili Kadis Kominfo Rosmidar. Diungkapkan Sekda, ber­bagai persoalan sosial yang melanda bangsa ini diantaranya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan (narkoba), sex bebas, kekerasan, kenakalan remaja dan lain sebagainya dapat dipecahkan melalui pen­dekatan keagamaan.

Sekda mengungkapkan apre­sasi karena salah satu pokok pembahasan dalam Mukernas adalah termasuk membahas pemecahan berbagai persoalan sosial kemasyarakatan itu. “Ini bukan hanya tugas pemerintah, ini adalah tugas kita bersama,” kata Sekda.

Ketua Panitia Mukernas GKP Pdm Imanuel Ginting men­jelaskan bahwa Mukernas GKP akan digelar di Gereja GKP Jalan Bromo Lorong Sosial Medan Area yang juga merupakan Kantor pusat GKP Sumut. Seluruh pen­deta GKP akan hadir pada per­temuan ini. “Kami berharap unsur pe­merintah ikut hadir dalam acara pembukaan,” ujar Pdt EJ Hu­tahaean sembari menyerah­kan undangan kepada Sekda.

Imanuel Ginting kemudian menjelaskan Mukernas akan membahas evaluasi kinerja GKP seluruh Indonesia dan memilih Sek­retaris GKP yang sudah ber­pulang. “Kami juga akan mem­bahas program ke depan untuk bersama berdampingan dengan pemerintah membahas pemecahan persoalan sosial,” kata Ginting.

Dijelaskan Pdt EJ Hutahaean khusus untuk mengatasi dampak penyalahgunaan narkoba, pi­hak­nya sudah mulai berperan melaksanakan rehabilitasi. “Saat ini ada delapan jemaat yang kita bina melalui pendekatan iman,” kataya. (andri)

Close Ads X
Close Ads X