Bank Aceh Terbakar

Petugas menyemprotkan air saat memadamkan api ang menghanguskan Bank Aceh di Banda Aceh, Rabu (22/4).
Banda Aceh | Jurnal Asia
Kantor Pusat Bank Aceh yang terletak di Jalan Teuku Daud Beureueh, Banda Aceh, Aceh ludes terbakar. Seluruh bangunan kantor dilalap api. Enam pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Belum diketahui penyebab kebakaran, namun dugaan mengarah kepada korsleting listrik. Dalam peristiwa kemarin, seorang warga Medan tewas terpanggang dan seluruh dokumen perbankan musnah.

Informasi dihimpun, Rabu (22/4) kebakaran yang menghanguskan hampir seluruh gedung Bank Aceh ini terjadi mulai sekitar pukul 06.00 WIB. Api langsung membesar saat kantor belum beroperasi. Enam armada pemadam kebakaran dikerahkam ke lokasi untuk menjinakkan api.

Dalam insiden ini, seorang warga Medan tewas. Korban yang pada hari itu bertugas di ruang IT lantai 2, tidak bisa menyelamatkan diri, karena terjebak kobaran api yang diduga berasal dari lantai tersebut. Selain dirinya yang berada di gedung, juga ada petugas Satpam yang berada di lantai 1. Namun seluruh personil bisa menyelamatkan diri.

Tim pemadam kebakaran berhasil mengevakuasi korban dengan kondisi sudah tidak dikenali lagi. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin untuk diatopsi. Suasana haru sempat menyelimuti proses evakuasi dimana keluarga korban dan kerabatnya, termasuk pegawai bank Pemerintah Aceh turut menyaksikan.

Tim evakuasi pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan untuk mengevakuasi mayat korban, karena meskipun api sudah berhasil dipadamkan, namun di dalam ruangan masih banyak sisa-sisa bangunan dan benda lain yang tertimbun di ruangan IT.

Namun berkat kegigihan petugas dan didukung doa masyarakat yang ikut menyaksikan, jenanazah korban berhasil dievakuasi. Proses evakuasi itu berlangsung sekitar satu jam. Pemadaman api langsung dipantau Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Kapolda Aceh Irjen Pol Hamidi Husein. Gubernur menyatakan, untuk sementara operasional Bank Aceh dihentikan dan nasabah tidak perlu khawatir atas musibah ini, karena pemerintah akan menanganinya.

Menyinggung kerugian, Gubernur menyatakan masih dalam proses pendataan, namun ditaksir puluhan miliar rupiah. Tapi yang jelas seluruh dokumen dan peralatan yang ada di gedung itu ludes terbakar. Termasuk mesin ATM yang berada di luar atau di sisi gedung juga ikut terpanggang.

-Istri Korban Sedang Hamil
Saat kejadian kebakaran sekitar pukul 06.00 WIB, Yudesi sedang piket. Dia adalah warga asal Medan, Sumatera Utara, yang tinggal di Desa Cot Lamkuweuh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. “Dia terperangkap di dalam api,” kata seorang petugas kepolisian.

Abang Ipar Yudesi, Amir, saat mengetahui kantor pusat Bank Aceh terbakar, mengaku sempat menghubungi ponsel Yudesi tapi tak diangkat. Amir terus menghubungi sampai ponsel yang ditujunya mati. “Selanjutnya saya langsung menuju ke lokasi bersama istri,” ujarnya.

Dia bergabung bersama warga lain saat proses pemadaman berlangsung. Hingga akhirnya diketahui Yudesi telah meninggal. Yudestri terjebak di lantai 2 tempatnya bertugas saat api mulai membesar. Saat alarm kantor berbunyi, petugas sekuriti melihat kaca jendela lantai dua sudah hancur dan api sudah membubung tinggi. Yudestri yang saat itu masih piket berada di dalam. Ia beberapa kali dihubungi oleh rekannya tapi sudah tidak ada jawaban.

“Korban sudah berhasil kita evakuasi. Korbannya satu orang,” kata Kasi Darurat Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Ibnu Sa’dan kepada wartawan di lokasi, Rabu (22/4).Sementara itu, istri Yudestri yang mengetahui suaminya menjadi korban menangis histeris sehingga harus dibawa ke depan depan Dinas Pendidikan Aceh oleh beberapa polisi wanita (Polwan). Tapi tak lama berselang, istri korban yang dikabarkan sedang hamil kemudian diboyong ke Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh dengan menggunakan mobil patroli polisi lalu lintas. “Bawa ke rumah sakit saja, dia perlu oksigen tambahan untuk bayinya. Istrinya sedang hamil,” kata seorang perempuan sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit. (ant/tc/dtc)

Close Ads X
Close Ads X