Pemprovsu Dorong Stakeholder Tingkatkan Ekspor Impor

Medan | Jurnal Asia
Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir H Tengku Erry Nuradi MSi mengajak stakeholder dan pelaku usaha untuk mendorong peningkatan eksport import. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sendiri telah memberikan kemudahan kepada pelaku usaha dan masyarakat dalam mendapatkan ijin usaha.

Imbauan tersebut di­sampai­kan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi dalam acara Coffe Morning dan diskusi bersama stakeholder, pelaku usaha, per­wakilan BUMN, pihak perbankan di lantai 9 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Aceh Medan, Rabu (4/3).

Hadir dalam acara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank BI Sumut Aceh Difi A Johansyah, Konsul India Bahsir Ahmad, General Manager Angkasapura II Jaya Sirait, Anggotaa DPRD Kota Medan Adil Freddy Haberham, Direksi Pelindo I Cabang Belawan, Kepala Karantina Belawan Isworo Hadi, Kepala Otoritas Bandara Kualanamu, Kepala Otoritas Pelabuhan Belawan, Kepala Badan Penanaman Modan dan Promosi (BPMP) Sumut Purnama Dewi, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ((BPPT) Sumut Dr Sarmadan Hasibuan SH MM, sejumlah pengusaha Sumut dan India.

Erry mengatakan, Sumut memiliki banyak potensi yang belum dimaksimalkan seperti hasil pertanian, perkebunan, kerajinan dan produk industri kreatif lainnya. Demikian juga dengan kekayaan alam be­rupa gas, energi dan sumber pembangkit listrik.

Semua potensi tersebut di­dukung oleh keberadaan Kuala­namu International Airport (KNIA), Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung yang beberapa waktu lalu telah melakukan groundbreaking oleh Presiden RI Joko Widodo. Tidak hanya akses, Sumut juga memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke di Kabupaten Simalungun sebagai kawasan industri

“Potensi ini belum di­mak­simal­kan dengan baik dalam mendorong pertumbuhan eko­­­nomi Sumut, baik dari sisi ekspor maupun import. Dalam menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN, mari kita mak­simalkan potensi yang ada. Tidak hanya sekadar dapat bersaing, tetapi Indonesia harus unggul, setidaknya di negara sendiri,” ujar Erry.

Sesuai tugas pokok dan fung­si (tupoksi), Pemprov Sumut melalui BPPT memberikan la­yanan kemudahan kepada pe­laku usaha dan masyarakat luas dalam mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan ijin lainnya.

“BPPT Sumut saat ini dapat melayani 70 ijin dan 7 non ijin. Semuanya diberikan secara gratis kepada pelaku usaha dan masyarakat. Manfaatkan layanan ini dengan baik demi mendorong pertumbuhan ekonomi Sumut,” sebut Erry.

Seiring dengan adanya ke­mudahan mendapatkan izin usaha, Erry mengajak masya­rakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas Sum­ber Daya Manusia (SDM), pe­nguasaan teknologi, ke­mampu­an menyerap informasi.

“Saya juga menyadari, selain kendala SDM, kita juga masih mengalami masalah permodalan dan keterbatasan kemampuan dalam menembus pasar. Kendala ini harus mendapatkan solusi agar pelaku usaha dapat men­jalankan usahanya dengan baik, termasuk eksprtir dan importir Sumut,” sebut Erry.

Lebih lanjut Erry mengatakan, Pemerintah pusat saat ini fokus dalam memaksimalkan potensi energy, maritim dan pangan dengan membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukungnya.

“Sektor itu merupakan pe­luang bagi pelaku usaha di Sumut. Untuk itu, pelaku usaha harus menyesuaikan dengan target pencapaian yang telah dicanangkan Pemerintah Jokowi-JK,”ajak Erry.
Sementara Ketua Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia, Khairul Mahali mengatakan, pertemuan dan diskusi dengan me­libatkan berbagai pihak sangat dibutuhkan guna me­nggali masukan, saran dan terobosan cerdas antara re­gulator, fasilitator dan operator selaku pelaku usaha

“Tentu pertemuan tidak hanya sekadar silaturahmi, tetapi juga menguatkan komitmen masing-masing pihak untuk tetap saling dukung dalam mendorong per­tumbuhan ekonomi Sumut,” ucap Mahali.
Selain itu, Mahali juga ber­harap Kabupaten/Kota di Sumut memiliki sedikitnya satu industri unggulan di daerah masing-masing. “Produk ung­gulan ter­sebut akan menjadi sector industry yang menguatkan suatu daerah dari persaingan ketat di era Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujar Mahali.

Keberadaan KEK Sei Mangke, sebut Mahali, layaknya menjadi pusat industry terbesar di Asia Tenggara karena didukung oleh georafis yang strategis, ketersediaan lahan untuk pe­ngembangan dan memiliki akses yang mudah, baik darat, laut dan udara.

“Kita sangat sepakat jika KEK Sei Mangke tidak menghasilkan produk dalam bentuk bahan baku atau setengah jadi. KEK Sei Mangke didorong menjadi kawasan yang memproduksi barang siap pakai,” ujar Mahali.

Peluang itu semakin terbuka luas, setelah BPPT Sumut me­mudahkan untuk men­dapatkan izin usaha hanya dengan satu hari. Dengan adanya program layanan mudah ini, layaknya pertumbuhan usaha semakin subur di Sumut. “BPPT Sumut ini dpat menjadi acuan nasional dalam proses perijinan,” kata Mahali. (andri)

Close Ads X
Close Ads X