Bibir Boru Silaban Pecah Dipukul Rentenir

Medan | Jurnal Asia
Dengan bibir pecah, Y Br Silaban (35), warga Jalan Kjalianda bersama temannya P Silalahi (35) mendatangi Polsek Medan Timur, Jumat (19/12). Y mengaku dirinya dianiaya rentenir Lili (40) bersama ibu dan anaknya. Informasi dihimpun, saat itu Lili menangih utang kepada P Silalahi didampingi ibu dan anaknya sebesar Rp 1,5 juta. Meski sudah membayar Rp 5 juta, namun utang korban tidak kunjung lunas, karena ‘dililit’ bunga utang.

Akibatnya, abang korban dibentak pelaku, sehingga membuat Br Silaban tidak terima dan terjadi keributan. Lantas Lili bersama anaknya menyerang wanita itu, sehingga terjadi kericuhan. Akibat kejadian itu, bagian bibir Br Silaban berdarah. Warga yang menyaksikan kejadian itu langsung melerai mereka dan melaporkannya ke polisi.

“Saya tiba-tiba diserang rentenir Nias itu sama anak dan ibunya. Utang saya Rp 1,5 juta tapi saya dipaksa harus membayar Rp 5 juta. Makanya utang saya tidak pernah lunas,” ujar Silaban.
Selain itu, kata Br Silaban, setiap orang yang meminjam kepada rentenir Nias itu dikenakan bunga sampai 50 persen. Jika terlambat membayar dikenakan denda yang membuat utang utang terus bertambah. “Pelaku terkenal rentenir yang kejam. Utang kami tidak pernah habis-habis,” tuturnya. (mag-04)

Close Ads X
Close Ads X