Pdt.Peter Lim: Tiga Hal yang Harus Diperjuangkan Agar Kadar Kebajikan Meningkat

Medan | Jurnal Asia
Dharmavira Lembaga Komunikasi Umat Buddha Indonesia, Pdt. Peter Lim, MBA mengatakan, hendaknya kadar kebajikan (spiritual) menjadi semakin meningkat dan baik agar senantiasa selain bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi semua makhluk hidup. Ada tiga hal yang harus selalu diperjuangkan agar kadar kebajikan semakin meningkat dengan bertambahnya usia.
Yang pertama, katanya, dosa atau kebencian haruslah selalu ditaklukkan dengan metta atau cinta kasih dan karuna (belas kasihan). Jangan sekali–kebencian ditaklukkan dengan kebencian. Kebencian, hanya bisa ditaklukkan dengan cinta kasih dan karuna.

“Itu adalah hukum kebenaran universal yang berlaku, kapan dan dimanapun kita berada. Sadari dan yakini bahwa pada hakekatnya, kita adalah saudara, yang sudah seharusnya saling mencintai dan menolong,” katanya, kemarin pada Dhamma Talk dihadapan ratusan umat Buddha di Vihara Buddha Jalan Sampali, kemarin.
Hal kedua lanjutnya, adalah lobha atau keserakahan ditaklukkan dengan sifat mulia berdana (beramal). Jangan jadi orang yang egois, serakah dan licik. Selalulah jadi orang yang murah hati, senang berdana atau memberi dan tidak serakah.

“Sebagai makhluk sosial, kita sudah seharusnya saling tolong menolong agar kehidupan ini senantiasa berarti,” tukasnya.
Ketiga lanjutnya, moha atau kebodo­han di­tak­lukkan dengan panna atau kebijaksanaan. Yang tidak seharusnya diperbuat, janganlah diperbuat sedangkan yang seharusnya diperbuat, perbuatalah segera. Intinya, jika suatu perbuatan setelah dilakukan, yang mana dampaknya adalah destruktif (menghancurkan), jangan diperbuat. Tetapi jika dampaknya ada­lah konstruktif, misalnya bi­sa mendamaikan, menentramkan dan membahagiakan semua makhluk hidup, segera laksanakan.
“Janganlah sekali–kali berbuat jahat sebagai konsekwensi dari dukkha atau derita yang dialami,” tandasnya.

Pdt Peter Lim, yang juga Penyuluh Agama Buddha Kementrian Agama Kota Medan menegaskan, dengan bertam­bahnya usia, hendaknya kehandiran kita menjadi semakin bermakna dan bermanfaat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan semua makhluk hidup.

Selalulah dijaga pikiran, ucapan dan tindakan badan jasmani agar tidak sampai terkontaminasi oleh virus–virus duniawi atau kejahatan.
“Ingat, kebahagiaan yang dirasakan atau dinikmati di hari ini, esok atau lusa, adalah hasil atau akibat dari kebajikan yang telah diperbuat. Ingin bahagia dan sukses, kuncinya hanya satu yaitu, janganlah berbuat jahat, perbanyak kebajikan dan sucikan hati serta pikiran,” tandasnya. (netty)

Close Ads X
Close Ads X