Community TB Care ‘Aisyiyah Peduli untuk Cegah Penyakit Menular

audiensi

audiensi2

foto utama

penderita tbc

sosialisasi
Medan | Jurnal Asia
Community TB Care ‘Aisyiyah adalah program penanggulangan tuberkulosis (TB), berbasis masyarakat yang merupakan bagian dari program majelis kesehatan ‘Aisyiyah. Kegiatan ini bernaung di bawah pembinaan pimpinan pusat ‘Aisyiyah. Melalui program penanggulangan TB, berupaya berperan serta dalam pembangunan kesehatan di Indonesia dan pencapaian target Millineum Development Goals (MDGs), yakni penurunan angka penyebaran penyakit menular.
Sebagai amanat muktamar dan tanwir ‘Aisyiyah, upaya penanggulangan TB ini dilakukan di daerah yang mendapatkan dukungan dari donor maupun secara mandiri. Karenanya program community TB care “Aisyiyah terus dikembangkan di 33 propinsi di seluruh Indonesia.
Adapun pimpinan pusat ‘Aisyiyah mewakili civil society di Indonesia bekerjasama dengan global fund di tahun 2009-2013 dalam rangka penanggulangan TB di Indonesia melalui program community TB care di Indonesia. Atas prestasinya yang baik sebagai principal recipient (PR/Penerima Dana Utama) di round 8 tersebut, maka kerjasama dengan global fund berlanjut di RSSF pada tahun 2014-2016.
Diketahui, untuk kerangka konsep program community TB Care ‘Aisyiyah adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam melakukan penyuluhan, menemukan terduga dan mendampingi pasien TB dengan strategi DOTS. Selain meningkatkan peran serta fasyankes non pemerintah dalam pelayanan, penyuluhan dan pengobatan pasien TB dengan strategi DOTS. Dan terpenting adalah mencari dukungan potensial donor dan networking, untuk kegiatan kelompok masyarakat peduli (KMP) TB.
Pimpian Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumut, Hj.Ellynita melalui Wakil Ketua Hj. Radesnir dalam perkembangannya telah dilakukan pembentukan komunitas masyarakat peduli (KMP) TB. Khususnya di Kota Medan terdapat dua KMP yakni, KMP ‘Rajawali TB Care’ di Kecamatan Medan Polonia dan KMP ‘Putri Hijau TB Care’ di Kecamatan Medan Maimun. Sedangkan di Kecamatan Medan Marelan dibentuk KMP sejahtera.
Hj Radesnir mengutarakan ada tiga kebijakan program pengendalian TB kedepan, membangun lingkungan yang kondusif (meningkatkan akses). Semua memungkinkan menuju Indonesia bebas TB, melalui penerapan mandatory notification (kewajiban melaporkan). Untuk semua kasus TB, memonitoring pelaksanaan akreditasi rumah sakit hingga pada peningkatan advokasi dalam menjamin kesinambungan pendanaan TB. Selanjutnya, mendorong skrining TB pada kelompok-kelompok rentan TB seperti diabetes, mellitus, ODHA, ibu hamil, kelompok anak dengan dengan kekurangan gizi. Namun yang utama dalam peningkatan dan ketersediaan SDM yang berkompeten pada pengendalian TB.

-Audensi Ke Walikota Dan DPRD Medan
Dalam peningkatan programnya Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumut, selasa (25/11) melakukan audensi pada Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi. Ketua PW Aisyiyah Sumut Hj.Elinyta didampingi Sekretaris Hj.Nur Rahmah Amidi Mag beserta pengurus lainnya menjelaskan, bahwa pihaknya mendapat mandat dari pusat. Guna menjalankan program penanggulangan penyakit Tubercolosis (TB) di dua wilayah, di Medan dan Deli Serdang. Untuk Kota Medan telah dilakukan penanggulangan sebanyak 1200 orang, dimana 400 orang telah sembuh dan 600 orang masih dalam pengobatan.
Selain itu juga pihaknya telah melakukan kader, untuk mencari atau menemukan para pasien yang mengidap TB untuk diajak berobat. Agar program ini terus berkesinambungan dan sasarannya ke depan tidak ada lagi masyarakat yang terkena TB, perlu dukungan dari pihak pemerintah Kota Medan.
“Kami berharap dukungan dari Pemko Medan, agar program ini terus berkesinambungan dan akhirnya masyarakat bebas TB,“ harap Elyta.
Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi, menyambut baik program tersebut, dan mendukung kegiatan ini sampai tuntas. Untuk segera diadakan pertemuan, pihak Pemko Medan, Dinas Kesehatan, steakholder Kesehatan, dan juga PW ‘Aisyiyah Sumut. Sehingga nantinya pertemuan ini melahirkan rumus dan dikirim ke pusat untuk tindak lanjutnya.
Demikian halnya saat beraudensi dengan Ketua Komisi B DPRD Medan Irsal Fikri, diterima di ruang rapat komisi B lantai III gedung DPRD Medan Jalan Kapten Maulan Lubis Medan pada Selasa (2/12). Dewan merasa prihatin terdapat tinggi kasus TB tersebut. Untuk itu dia minta kepada Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan, lebih proaktif terhadap kasus ini.
“Tingginya angka penderita TB ini menuntut agar Dinas Medan lebih proaktif, jika ada benturan dengan anggaran, Komisi B DPRD Medan siap merespon untuk dilakukan penambahan anggaran agar ditampung di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (P-APBD) 2015,”sebut Irsal.
(Mag-1)

Close Ads X
Close Ads X