Sakit Gigi bisa Menyebabkan Jantung dan Stroke

HL==
Masalah gigi masih dianggap enteng oleh masyarakat.Ternyata, dari penyakit gigi itu bisa menyebabkan merembet ke penyakit lainnya seperti stroke dan jantung. “Masyarakat belum mengerti akan bahaya yang ditimbulkan dari sakit gigi akibat malasnya merawat kesehatan gigi,” ungkap
Dekan Fakultas Kedokteran GiGi Universitas Sumatera Utara (FKG USU) Prof drg H Nazaruddin, CCer, PhD, Sp.Ort di fakultas tersebut, Senin (20/10).
Pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2014 yang dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG USU, dilakukan pemeriksaan gigi gratis kepada masyarakat Medan.
Ada beberapa teori yang menyatakan hubungan antara penyakit di mulut dengan penyakit jantung maupun stroke. Salah satu teori menyatakan bakteri dari mulut (oral bacteria) ketika masuk ke dalam pembuluh darah akan menempel pada timbunan lemak di pembuluh arteri jantung dan akan menimbulkan bekuan.

Penyakit gigi diawali dengan flak berasal dari timbunan sisa makanan yang menempel di gigi, yang bila dibiarkan akan mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi itu bisa melubangi gigi dan dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya.
Akibat sejumlah bakteri di mulut yang dapat masuk ke aliran darah dan memicu penyumbatan. Kondisi ini meningkatkan potensi penyakit jantung dan stroke.Hasil penelitian yang pernah dilakukan terhadap orang dengan kesehatan gigi dan mulut buruk beresiko 70 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Dia mengingatkan masyarakat Kota Medan agar menyikat gigi minimal dua kali sehari, yakni pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain itu rutin kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan atau setidaknya setahun sekali.
Dalam kegiatan BKGN 2014 yang berlangsung tiga hari hingga Rabu (22/10), FKG USU melibatkan sekitar 250 tenaga kesehatan gigi dan mulut untuk memberikan edukasi serta pelayanan bagi sekitar 1.000 orang di kota Medan. Pelayanan dimulai pukul 08.00 – 16.00 Wib.
Customer Marketing Management Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk Akhmad Farikhin juga mengungkapkan, meski seringkali diabaikan, penyakit gigi dan mulut termasuk dalam 10 besar penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia.
Temuan tersebut diperkuat dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 yang menyatakan bahwa sekitar 25,9% penduduk Indonesia mengalami permasalahan gigi dan mulut namun baru 31,1% yang menerima pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Dipaparkannya, dari 94,4% masya­rakat di Sumatera Utara sudah menyikat gigi dua kali sehari, namun baru 1,2% dari masyarakat menyikat gigi sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Oleh karenanya, edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Sumatera Utara perlu terus diupayakan. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X