Nigeria Studi Percepatan Pembangunan Desa di Indonesia

Jakarta | Jurnal Asia

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Ke­mendes PDTT) menerima audiensi de­legasi Pemerintah Nigeria di kantor Ka­libata, Jakarta, Senin (17/9). Keda­tangan para delegasi tersebut dalam rangka studi banding percepatan pem­bangunan desa dan pengentasan ke­miskinan dalam kerangka South South Cooperation (Kerja sama Selatan-Selatan).

“Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa. Kami sangat senang dengan kedatangan para delegasi dari Nigeria yang akan studi banding di negara kami,” kata Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Anwar Sanusi, saat membuka pertemuan yang juga dibarengi dengan Workshop Knowledge Sharing – Community Driven Development.

Anwar menambahkan, dirinya mengapresiasi pemerintah Nigeria yang saat ini sedang melaksanakan Proyek Pengembangan Masyarakat dan Sosial. Proyek tersebut merupakan bentuk intervensi pembangunan wilayah dengan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (Community Driven Development). Ia menilai pendekatan tersebut adalah bentuk intervensi positif kepada masyarakat agar mereka dapat terlibat langsung dalam upaya pemenuhan kebutuhan sosial dasar, infrastruktur, dan sumber daya alam.

Para delegasi nantinya dapat saling bertukar pengetahuan dan wawasan serta belajar langsung dari para pelaku pembangunan pedesaan. Salah satu yang bisa dijadikan contoh adalah program Generasi Sehat Cerdas (GSC) dengan bentuk intervensi kebutuhan sosial dasar dan kesehatan bagi masyarakat desa,” kata dia.

Lahirnya Undang-Undang Desa, lanjut Anwar, juga memegang peranan penting dalam upaya percepatan pembangunan desa di Indonesia. Regulasi tersebut mendorong tata pemerintahan desa yang lebih partisipatif serta keterlibatan masyarakat desa yang lebih aktif dalam pembangunan di desa.
“Undang-undang tersebut meru­pakan wujud dari pembangunan yang menggunakan pendekatan pengembangan berbasis masyarakat atau community driven development. Tujuannya yakni pemerataan pembangunan yang menyeluruh di setiap desa yang ada di Indonesia, yakni 74.957 desa,” kata Anwar.

Anwar meyakini kegiatan knowledge sharing atau berbagi pengetahuan dan workshop yang dilakukan kedua negara ini akan sangat bermanfaat. Terlebih, para delegasi yang hadir merupakan aktor-aktor kunci yang berperan langsung dalam pemberdayaan masyarakat miskin.

Sementara itu, Ketua Delegasi dari Pemerintah Nigeria, Abdul Karim mengatakan, dirinya siap belajar dan berdiskusi dengan para pegiat desa di Indonesia. Abdul juga mengapresiasi pendekatan pengembangan pembangunan berbasis masyarakat di Indonesia yang tidak hanya sekadar gerakan, melainkan telah terikat dalam sebuah regulasi, yakni Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
(rep-van)

Close Ads X
Close Ads X