Kemendag Ajak UKM Ikut Pameran Trade Expo Indonesia

Tangerang | Jurnal Asia

Pemerintah mengumpulkan para pengusaha UKM untuk sosialisasi acara Trade Expo Indonesia 24-28 Oktober 2018. Acara tersebut akan berlangsung di ICE BSD, Tangerang.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda menjelaskan persiapan ini dilakukan untuk menjadi salah satu strategi untuk menggenjot nilai ekspor di dalam negeri.

“Trade Expo dilakukan supaya produk yang ditawarkan pemasarannya jauh lebih luas, lebih jauh lagi di mancanegara,” kata dia di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (19/9).

Arlinda menjelaskan target nilai transaksi dari Trade Expo kalau ini yaitu mencapai US$ 1,5 miliar, setelah tahun lalu transaksi berjalan di acara yang sama mencapai US$ 1,4 miliar.”
Diharapkan tahun ini transaksi yang akan dilakukan melebihi transaksi di tahun lalu. Karena tahun lalu kita menargetkan US$ 1,1 miliar dan kita melampaui target,” jelas dia.

Dari berbagai produk yang ditawarkan di tahun lalu, produk yang paling diminati yaitu minyak sawit, batu bara, minyak esensial, kopi sampai makanan minuman

“Transkasi terbesar pada saat itu ada lima negara utama yaitu ada Laos yang membeli batu bara dengan total transaksi mencapai US$ 580 juta, kemudian ada India, Mesir, Saudi Arabia Italia.

Kemudian pengunjung yang paling banyak yaitu ada dari Jepang sebanyak 266 orang, Afganistan, Saudi, India, dan Malaysia,” papar dia.

“Akan ada 1.100, karena sponsor utama kita Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) karena kita ingin tonjolkan produk sawit kita bahwa persoalan soal negatif kampanye itu tidak demikian adanya,” sambung Arlinda.

Selain sawit dan batu bara, hasil laut berupa perikanan juga akan ditonjolkan di pameran ini.
“Produk perikanan dan kelautan sektor lain yang akan diunggulkan yaitu produk industri strategis ya ada tapi kita tampilkan. Produk manufaktur juga unggulan,” papar dia.

Arlinda menambahkan acara ini disponsori BPDPKS dan Indonesia Eximbank.
“Dua sponsor utama BPDPKS ini sponsor utama Rp 1 miliar, kemudian dari Indonesia exim bank Rp 600 juta,” jelas Arlinda. (dc-van)

Close Ads X
Close Ads X