Saat Terjadi Kecelakaan Pesawat

Anggota Basarnas memeriksa puing-puing pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada Senin (29/10) menimbulkan rasa khawatir tentang moda transportasi udara di masyarakat. Apalagi, kasus kecelakaan pesawat sering kali memakan korban.

Namun, tahukah Anda, ada beberapa hal yang sebenarnya bisa kita lakukan agar selamat dari kecelakaan pesawat? Menurut para ahli, hal-hal tersebut bisa membantu memastikan keselamatan Anda ketika terjadi kecelakaan pesawat.

1. Pakaian Bertahan Hidup

Maksud dari pakaian bertahan hidup adalah baju yang mudah dan praktis untuk bergerak dalam keadaan darurat. “Bayangkan harus melarikan diri dari pesawat yang terbakat,” ungkap Cynthia Corbett, spesialis faktor manusia di Lembaga Penerbangan Federal AS (FAA) dikutip dari Scientific American, kemarin.

Artinya, menggunakan pakaian yang tepat saat akan menggunakan transportasi udara sangat perlu dilakukan. Pakaian yang dianggap tepat misalnya saja celana dan baju berlengan panjang.

Jenis pakaian ini bisa melindungi kulit kita dari api atau benda tajam. Menurut laporan Badan Keselamatan Trasnportasi Nasional AS (NTSB), 68 persen penumpang tewas dalam kecelakaan pesawat diakibatkan oleh cedera karena kebakaran yang terjadi pasca-tabrakan. “Kami lebih senang melihat Anda mengenakan sepatu bertali yang tidak mudah terlepas dan celana panjang,” kata Corbett.

“Jeans juga bagus. Saya tahu itu akan sulit digunakan dalam musim panas, tapi celana pendek benar-benar berbahaya,” imbuhnya.

Memilih Kursi

Sebuah analisis yang dipublikasikan dalam Popular Mechanics pada 2007 menunjukkan pentingnya memilih kursi dalam setiap penerbangan Anda. Mereka menemukan bahwa penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat secara signifikan lebih mungkin bertahan daripada penumpang yang duduk di bagian depan.

Analisis tersebut dihasilkan dari pengamatan terhadap kecelakaan pesawat fatal sejak 1971. Hasil tersebut mengungkap, orang yang duduk di belakang sayap memiliki peluang 40 persen lebih besar untuk bertahan hidup daripada penumpang di bagian depan pesawat.

Meski begitu, tidak semua kecelakaan pesawat mengikuti pola ini. Terlepas dari analisis tersebut, Profesor Ed Galea, insinyur keselamatan kebakaran di University Greenwich Inggis menemukan bahwa orang yang bertahan hidup dalam kecelakaan pesawat biasanya duduk di dekat lorong keluar.
Galea menetapkan bahwa kursi di lorong agak lebih aman daripada di dekat jendela atau kursi tengah.
3. Aturan 90 Detik

90 detik pertama pasca kecelakaan pesawat adalah waktu paling krusial. Dalam waktu yang singkat ini, Anda perlu tetap tenang dan berusaha keluar dari pesawat dengan cepat. Jika itu terjadi, peluang bertahan hidup akan jauh lebih besar. Kebanyakan, dalam waktu awal ini, para penumpang jutru mendapat serangan panik dan tidak bisa melepas sabuk pengaman mereka.
(kc/hut)

Close Ads X
Close Ads X