Lima Fenomena Alam di Bulan November 2018

Fenomena alam yang terjadi selalu menarik untuk disimak. Pada bulan November 2018, setidaknya ada lima fenomena alam yang patut Anda nantikan, berikut fenomena alam tersebut:

Pertama, Segitiga Bulan Merkurius Jupiter. Pada 9 November mendatang, bakal terlihat planet Merkurius dan Jupiter berada di dekat Bulan dan ketiganya akan membentuk segitiga. Dapat diamati di langit barat saat senja, ketiga objek langit ini akan terpisah sejauh 4 derajat satu sama lain.

Jika diamati dengan mata telanjang, bisa dilihat Jupiter seperti bintang kuning terang di arah selatan Bulan. Sementara itu, kemungkinan Merkurius akan sedikit sulit dilihat. Pengamatan bisa dilakukan mulai pukul 18.00.

Kedua, Konjungsi Bulan dengan Saturnus. Jatuh pada 11 November, Bulan dan Saturnus berada pada jarak terdekatnya atau dalam istilah astronomi disebut dengan appulse. Keduanya akan terpisah sejauh 2 derajat satu sama lain. Untuk bisa mengamatinya, lakukan mulai pukul 18.00 WIB dan kedua objek langit itu bisa terus diamati hingga tenggelam ke cakrawala barat sekitar 3 jam 21 menit setelah Matahari terbenam. Sementara itu, untuk bisa melihat cincin Saturnus, pengamat harus menggunakan teleskop dengan magnifikasi minimal 75 kali untuk bisa melihat Saturnus lengkap dengan cincin dan bulan terbesarnya, Titan.

Ketiga, Konjungsi Bulan dengan Mars .Setelah dengan Saturnus pada 11 November, Bulan akan tampak berdekatan dengan planet Mars pada 16 November. Nantinya Bulan akan berbentuk sabit dan berada sejauh 1 derajat dari Mars.

Pengamatan bisa dilakukan mulai pukul 23:53 malam. Keduanya akan berada di depan rasi bintang Aquarius dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Keempat, Hujan Meteor Leonid. Leonid merupakan hujan meteor mayor atau berintensitas tinggi dan termasuk ke dalam salah satu hujan meteor terbaik setiap tahunnya.

Meteor ini berasal dari remah-remah komet 55P/Tempel-Tuttle dan pengamat akan berkesempatan melihat hingga 20 meteor per jam pada puncaknya dengan syarat lokasi pengamatan minim polusi cahaya dan cuaca yang cerah.

Bisa dilihat dengan mata telanjang, hujan meteor Leonid jatuh pada 18 November pukul 3 dini hari.
Kelima, Puncak kecerahan Venus . Setelah mengalami konjungsi inferior pada 26 Oktober 2018, Venus akan kembali muncul di langit timur sebelum Matahari terbit. Pada 30 November, planet ini akan mengalami puncak kecerahannya. Kecerahan Venus sendiri berdasarkan pada dua faktor, yaitu jarak kedekatannya dengan Bumi dan fase.

Fase Venus bervariasi, tergantung pada posisi relatifnya terhadap Bumi. Pada saat fase sabit adalah fase di mana Venus mencapai titik tercerahnya. Karena pada fase inilah Venus berada pada jarak terdekat dengan Bumi. Hal itu akan menjadikan Venus benda langit paling terang ketiga setelah Matahari dan Bulan.
(oz)

Close Ads X
Close Ads X