Waspadai Gejala Batu Saluran Kemih

ginjal
Penyakit kencing batu atau batu yang terdapat di saluran kemih yang merupakan penyakit yang banyak diderita. Sakit kencing batu ini menimbulkan gejala yang dirasakan cukup hebat seperti sakit saat ingin berkemih dan nyeri pada perut. Penyakit kencing batu merupakan cikal bakal dari penyakit gagal ginjal. Hal ini dikarenakan penyakit kencing batu yakni terdapatnya batu pada saluran kemih berhubungan langsung dengan fungsi organ ginjal. Karena ginjal salah satu organ tubuh manusia yang vital keberadaannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Jika di Amerika Serikat kasus penyakit kencing batu ini mencapai sekitar 36 orang dari 100.000 jumlah dari total penduduk Amerika. Sedangkan di Indonesia penderita kencing batu mencapai angka yang cukup signifikan dan merupakan penyakit penyebab gagal ginjal bersama infeksi saluran kandung kemih.
Untuk mengenali jenis penyakit kencing batu ini diperlukan diagnosis yang cukup teliti untuk mengetahui jenis, sifat dan komposisi batu kemih dalam saluran kandung kemih. Memang belum diketahui secara pasti terjadinya batu kemih di saluran kandung kemih. Penyebab terbentuknya batu kemih pada saluran kandung kemih ini disertai oleh beberapa faktor seperti faktor biologik dan faktor genetik.
Sebagian besar orang pasti pernah me­ngalami rasa anyang-anyangan yang artinya keluarnya air seni dengan volume yang sedikit namun sering terjadi. Ketika rasa anyang-anyangan ini dirasakan cukup sering terjadi secara terus-menerus akan menimbulkan dampak seperti rasa nyeri yang cukup hebat di bagian pinggang, terutama pada organ ginjal.
Sakit anyang-anyangan atau kencing keluar sedikit-sedikit namun sering menjadi suatu tanda penting yang harus kita waspadai adanya resiko terserang batu ginjal yang diakibatkan timbulnya kencing batu.
Penyakit kencing batu merupakan gangguan pengeluaran air seni yang ditandai keluarnya batu-batu yang berukuran kecil ketika buang air kecil, jika dilihat secara detail bentuk kencing batu ini hampir mirip dengan pasir kasar. Seseorang yang mengalami gejala kencing batu ini umumnya ada yang menimbulkan atau dirasakan adanya gejala adapula yang tidak menimbulkan gejala terlebih dahulu. Jika menimbulkan gejala umumnya seseorang akan mengalami rasa sakit pada bagian pinggang, nyeri di pinggang kiri atau kanan karena manusia memiliki 2 ginjal yang terletak di kiri dan di kanan. Selain itu pada sebagian orang ada yang mengalami kencing darah.
Umumnya masyarakat indonesia atau dalam bahasa medis yang digunakan sehari-hari penyakit kencing batu ini disebut juga dengan penyakit batu saluran kemih. Penyakit batu saluran kemih atau kencing batu ini merupakan jenis penyakit yang banyak melanda penduduk indonesia yang disebabkan oleh infeksi, obstruksi, rasa sakit dan metaplasia. Gejala penyakit kencing batu yang banyak dikenal masyarakat adalah timbulnya nyeri atau pegal ada pinggang belakang bagian atas atau tepatnya dibawah tulang iga terakhir sebelum tulang ekor.
Apa yang Dimaksud Kencing Batu/ Batu Saluran Kemih?
Kencing batu atau batu saluran kemih (urolithiasis) adalah istilah yang menunjukkan adanya gumpalan kristal mineral di sistem saluran kemih. Sistem saluran kemih meliputi ginjal, ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kencing), kandung kencing dan uretra (saluran yang menghubungkan kandung kecing dan dunia luar).
Batu terbentuk di ginjal lalu pindah ke saluran di bawah untuk dikeluarkan dari tubuh. Batu yang berdiameter > 3 mm dapat tersangkut dan menyumbat ureter sehingga memicu terjadi nyeri hebat (renal colic), bendungan, bahkan kerusakan ginjal.
Penyebab batu saluran kemih bervariasi, antara lain :
• Konsenterasi kristal yang pekat/tinggi dalam air seni (urin), hal ini dapat terjdi akibat :
o Dehidrasi, kurang minum sehingga volume urin berkurang.
o Peningkatan ekskresi kristal, misal akibat konsumsi kalsium suplemen yang tinggi, penyakit hiperparatiroid, penyakit Gout dengan asam urat tinggi.
• Derajat keasaman (pH) urin. Normal pH urin sekitar 5.85. Urin yang terlalu asam (<5.5) akan memicu pengendapan kristal oksalat dan asam urat, sebaliknya pH urin yang terlalu basa (>7.2) akan terjadi pengendapan kristal struvite.
• Ada gangguan aliran urin sehingga timbul bendungan dan pengendapan, antara lain: kelainan bawaan.
• Kurangnya inhibitor (penghambat), antara lain sitrat yaitu zat yang dapat menghambat terjadinya batu.
Apa Gejala Batu Saluran Kemih?
Gejalanya tergantung lokasi dan ukuran batu. Batu di ginal (nefrolithiasis) umumnya tidak menimbulkan gejala, keluhan hanya berupa nyeri di pinggang. Bila batu berpindah ke ureter (ureterolithiasis) maka akan muncul gejala renal colic berikut nyeri hebat di punggung dibawah iga, nyeri yang hilang-timbul/bergelombang, nyeri menyebar ke perut bawah, paha dan sekitar alat kelamin, nyeri waktu kencing, rasa ingin kencing berulang, kencing bewarna pink, merah dan kecoklatan, air kencing keruh dan bau, mual dan muntah dan demam bila disertai infeksi.
Faktor risiko terjadi batu saluran kemih yakni turunan. Laki-laki. 80% kasus terjadi pada laki-laki. Kurang minum, obesitas., diet tinggi protein hewani, diet tinggi sodium, intake (pemasukan) suplemen tinggi kalsium dan beberapa penyakit tertentu antara lain: hiperparatiroid, renal tubular acidosis, kista ginjal dan lain-lain.
Batu saluran kemih ada beberapa jenis antara lain kalsium oksalat (80 %), kalsium fosfat, batu struvite, yaitu batu akibat infeksi, batu asam urat , separuh dari penderita batu asam urat menderita gout ( penyakit asam urat ); dan batu ini biasanya bersifat familial ( keturunan ) apakah dengan atau tanpa gout dan batu cystine , batu ini jarang dijumpai (tidak umum)
Bagaimana Mendiagnosis Batu Saluran Kemih?
Untuk mengetahui apakah Anda menderita batu saluran kemih, selain menanyakan keluhan, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan penunjang :
1. Pemeriksaan darah untuk evaluasi kadar kalsium dan asam urat darah,
2. Pemeriksaan urin untuk mengevaluasi tanda perdarahan, infeksi dan jenis kristal,
3. Pemeriksaan Radiologi yaitu Foto perut polos (BNO) atau dengan kontras (IVP),
4. Pemeriksaan USG dan pemeriksaan CT scan serta analisa batu yang sempat dikeluarkan.
Apakah Komplikasi Batu Saluran Kemih?
Batu saluran kemih selain memicu terjadinya renal colic, ada beberapa komplikasi yang perlu diwaspadai ialah pembendungan dan pembengkakkan ginjal, kerusakan dan gagal fungsi ginjal, infeksi dan timbulnya batu berulang.
Pengelolaan batu saluran kemih tergantung pada keluhan, ukuran batu, lokasi dan jenis batu.
Batu kecil dengan keluhan minimal.
98 % batu ukuran kecil ( < 5 mm ) dapat keluar secara alamiah sehingga belum memerlukan tindakan invasif (operasi) dan umumnya akan dipantau bekala dengan langkah pengelolaan sebagai berikut banyak minum air putih, >2 liter sehari dan obat-obatan/medikamentosa antara lain obat untuk menghilangkan nyeri, obat untuk relaksasi otot ureter dan menghilangkan mules dan obat untuk atasi infeksi
Batu besar dengan keluhan.
Batu yang sering menimbulkan gejala, apalagi disertai komplikasi perlu segera diambil tindakan invasif (operasi)
Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan untuk mencegah timbulnya batu saluran kemih ialah banyak minum air putih, >2 liter sehari, perbanyak minuman yang tinggi sitrat antara lain: orange juice dan lemon, perbanyak makan sayuran, kurangi makanan tinggi oksalat antara lain: coklat, kedelai dan lain-lain, batasi intake garam (<2300 mg sehari), batasi intake vitamin C (<1000 mg sehari), batasi intake protein hewani (<170- 230 g sehari), batasi intake suplemen kalsium namun tingkatkan intake kalsium alamiah dalam makanan, dan batasi minuman soft drink khususnya yang mengandung asam fosfor, Bagaimana Prognosis Batu Saluran Kemih? Prognosis batu saluran kemih umumnya baik, dengan diagnosis awal dan pengelolaan yang baik, 98 % batu kecil (<5 mm) dapat keluar sendiri sehingga dampak terjadinya komplikasi akan terhindari. Penulis adalah Dokter umum di RS Methodist, RSIA Stella Maris dan staf pengajar tetap di FK UMI.

Close Ads X
Close Ads X