Menu Baru Menggugah Selera|Khas Jawa di Resto Cabe Merah

resto cabe merah
Medan | Jurnal Asia
Resto Cabe Merah Plaza Medan Fair kembali luncurkan enam menu baru khas Jawa sekaligus, di akhir bulan Agustus kemarin. Menu-menu tersebut diharapkan dapat menambah varian baru bagi pencinta kuliner di Kota Medan.

Penanggung Jawab Resto Cabe Merah, Benny Purba mengatakan, sempat setahun tidak mengeluarkan menu baru dan kali ini waktu yang tepat untuk menawarkan kepada para pengunjung setia. Keenam menu yang terbaru tersebut diantaranya, nasi bakar ikan teri, nasi bakar tempe ayam cincang, nasi sup tulang iga, iga penyet, ikan bakar dan ayam bakar sambel hijau. “Di sini, untuk keseluruhan jumlah makanan ada sekitar 60 menu khas Jawa. Dengan bertambahnya menu baru ini, setidaknya pengunjung dapat mencoba menu yang berbeda dari hari biasanya,” katanya kepada Jurnal Asia di Resto Cabe Merah, Gedung Baru lantai 2 Unit 2 D/E Plaza Medan Fair, kemarin.

Dikatakannya, untuk menu baru tersebut mendapat respon cukup baik dari konsumen. Paling tidak, kata dia, harganya yang terbilang “premium” dapat menikmati menu-menu komplit dan enak.
Untuk nasi bakar ikan teri dan nasi bakar tempe ayam cincang, misalnya, porsi tersebut sangat pas untuk dinikmati satu orang. Apalagi, nasi bakar yang di bungkus dengan daun pisang yang sudah dilengkapi dengan bumbu-bumbu rahasia mengeluarkan aroma wangi sehingga menggungah cita rasa.

“Nasi bakarnya itu dibakar selama 5 sampai 10 menit saja untuk menimbulkan aroma wangi khas daun pisang. Untuk teman nasi bakarnya, kita menyandingkan dengan ayam goreng, tahu dan tempe goreng serta lalapan. Menu ini menjadi salah satu menu baru favorit,” tuturnya.

Sedangkan untuk menu yang menggunakan iga dan daging sapi, lanjutnya, diproses sedemikian rupa menggunakan presto. Kunci dari menu daging sapi agar enak adalah daging sapinya lembut dan segar.

Benny menambahkan, menu-menu lama juga banyak yang menjadi favorit diantaranya, nasi uduk komplit, nasi rames kuning, soto, tongseng Medan dan sate. Ada juga makanan ringan Puyunghai, Chinese Food yang sudah diadopsi di Indonesia.

“Puyunghai ini juga banyak dipesan. Isinya itu campuran dari tepung, sayur-sayuran, daging ayam dan telur lalu digoreng lalu atasnya ditaburi kacang polong. Sedangkan saosnya kita gunan saos asam manis,” katanya.

Menurutnya, dengan konsep yang berbeda dengan kebanyakan resto Jawa yang ada di Medan, ia optimis dapat menarik pelanggan. Mengingat, selain menyajikan menu makanan yang dapat dinikmati dari masyarakat menengah ke bawah hingga ke atas, konsep tempatnya juga didesign seperti rumah pribadi menyerupai ruangan dalam rumah, teras dan halaman dengan pohon-pohon. “Kita selalu siap bersaing dengan resto khas Jawa lainnya. Kami terus berusaha memantapkan rasa makanan, mempertahankan keramah tamahan dari setiap staf dengan senyum serta menjaga kebersihan,” pungkasnya.
(netty)

Close Ads X
Close Ads X