Mengolah Limbah Kayu Kopi

go green
Kayu kopi yang tidak produksi lagi ternyata bisa diolah menjadi berbagai kerajinan unik yang bernilai jutaan rupiah. Mulai dari meja telepon, lampu hias, hingga alat musik. Produk-produk unik ini merupakan kreasi warga Desa Ulak Dabok di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, yang ingin memanfaatkan limbah kayu kopi di daerahnya.
Kabupaten Empat Lawang merupakan daerah penghasil kopi di Sumatra Selatan. Selain itu, Empat Lawang juga memiliki produk unggulan berupa kerajinan dari limbah kayu kopi.
Kayu-kayu kopi tua dari ribuan hektar kebun kopi yang terhampar di Empat Lawang ini dimanfaatkan Lukmanul Hakim, seorang penyuluh agama yang juga guru di Desa Ulak Dabok, Kecamatan Muara Padang.
Usaha kerajinan limbah kayu kopi ini mulai digeluti Lukmanul pada tahun 2000 lalu. Saat itu, Lukmanul yang ingin menambah penghasilan memutar pikiran bagaimana membuat limbah kayu kopi menjadi kerajinan bernilai jual tinggi. Selama delapan tahun berkarya, usahanya pun mulai membuahkan hasil pada tahun 2008.
Kini, kreativitas Lukmanul telah menghasilkan ribuan meja, lampu-lampu hias, hingga alat-alat musik dari kayu kopi, biji-bijian, dan labu kayu. Harga jualnya bervariasi dari Rp10 ribu hingga jutaan rupiah.
Usaha Lukmanul terus berkembang setelah ia belajar seni ukir di Pulau Jawa. Para pemuda desa pun diajaknya menjadi perajin kayu. Dengan usaha mereka, Desa Ulak Dabok kini menjadi sentra kerajinan kopi dan rotan di Empat Lawang. (int)

Close Ads X
Close Ads X