Jangan Terlalu Memuji Anak Pintar

Ucapan orangtua adalah harapan. Namun, sebuah studi menyarankan untuk lebih waspada dalam memberikan sanjungan dan pujian pada anak-anak. Studi yang dilakukan oleh Columbia University, me­ne­mukan, 85 persen orangtua di Amerika merasa sangat penting untuk mengatakan pada anak bahwa mereka pintar.

Peneliti menemukan semakin banyak orangtua memuji anak atau menyebutnya dengan kata “Pintar” atau “Cerdas”, meskipun kemampuan anak masih dalam kategori rata-rata.

Tujuan dari kebiasaan mem­berikan pujian positif itu adalah orangtua menginginkan agar anak percaya diri dan optimis pada kehidupan serta prestasi akademis mereka.

Namun, peneliti justru melihat terlalu sering memuji pintar pada anak bisa menyebabkan anak kurang berprestasi.

Menurut penelitian, mem­berikan label anak pintar bisa membuat performa akademis mereka mengalami penurunan. Psikolog Carol Dweck dan tim-nya di Columbia mempelajari efek pujian pada anak-anak sekolah di New York.

Studinya tersebut melibatkan 400 murid sekolah dasar. Rekan peneliti Dweck me­lakukan sejumlah tes pada responden anak. Usai anak menyelesaikan ujian, para pe­neliti memberikan pujian yang berbeda pada masing-masing anak.

Ada yang memujinya dengan singkat menggunakan kata “Pintar” dan “Kamu pasti telah be­rusaha dan belajar untuk ujian ini,”.

Ternyata, anak-anak yang dipuji karena telah berusaha dan bekerja keras mengalami peningkatan akademis signifikan ketimbang anak yang diapresiasi dengan sebutan pintar.

Dweck mengatakan ketika anak-anak mendengar bahwa usaha dan upayanya dalam belajar dipuji, maka mereka semakin terpacu untuk mem­peroleh nilai yang lebih baik.

(kcm)

Close Ads X
Close Ads X