Provost TNI Bekuk Pencopet “Kusuk Kaki”

provost TNI

Medan | Jurnal Asia
Tiga pelaku pencopetan antar provinsi dengan modus menawarkan brosur alat kusuk, diserahkan ke Polsek Helvetia. Sebelumnya ketiga pelaku dibekuk seorang petugas Provost TNI Kodam I/Bukit Barisan dan dihajar massa, Rabu (19/2) pagi.
Ketiga pelaku yang babak belur dan mengalami pendaharaan masing-masing Hotman Simbolon (50), warga Kabanjahe, Santoso Sembiring (50), warga Jalan Palas, Simalingkar dan Parluhutan Silalahi (53), warga Kutacane. Mereka juga mengalami luka mirip sabetan senjata tajam dan hantaman benda tumpul.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, para pelaku yang berjumlah lima orang beraksi di atas angkot 64. “Dua pelaku berhasil melarikan diri,” kata Kanit Reskrim Polsek Helvetia, AKP Hendrik Temaluru.
Para pelaku, katanya, hendak mengambil uang milik Haris Batubara (47), warga Jalan Lobak, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat yang naik ke atas angkot usai melakukan penarikan tunai di mesin ATM BRI Jalan Gatot Subroto simpang Tomang Elok.
“Korbannya mengantongi uang Rp20 juta. Tapi saat menjalankan aksi, korbannya sadar dan berteriak minta tolong,” jelas Hendrik.
Teriakan korban didengar Praka Hendra Gunawan, anggota Provost TNI Kodam I/Bukit Barisan yang kemudian meringkus tiga orang pelaku. Warga yang kesal lantas menghakimi ketiganya hingga babak belur. “Kami lima orang, Pak. Dua lagi kabur. Satu namanya Dian, bertindak sebagai sopir. Dia juga yang menyewa mobil Avanza untuk dipakai menjemput kami usai beraksi,” kata Parluhutan di hadapan petugas.
Parluhutan mengaku tiap kali beraksi bisa memperoleh uang ratusan hingga jutaan rupiah. “Uangnya untuk keperluan sehari-hari. Karena terkadang saya hidup menumpang sama teman,” tukasnya.
Terpisah, Perwira Provost Denmadam I/BB Kapten Inf Alamsyah Daulay membenarkan seorang anggotanya berhasil mengamankan tiga dari lima pelaku pencopetan di atas angkot.
Dari hasil pemeriksaan pihaknya diketahui korban turun di Kampung Lalang lalu pindah angkot jurusan Gatot Subroto. Tujuannya untuk membayar cicilan mobil.
“Pelaku naik satu per satu. Kemudian menawarkan brosur alat kusuk. Agar terlihat meyakinkan, seorang pelaku juga mengusuk kaki korban. Sementara pelaku lainnya mengambil uang dalam saku korban,” terangnya.
Teriakan korban, lanjut Daulay, didengar Praka Hendra Gunawan yang ketika itu menjaga keamanan lalulintas di lingkungan Makodam I/BB. “Saya dengar orang teriak rampok,” ujar Praka Hendra.
Bersama beberapa orang warga, Praka Hendra mendatangi sumber suara. Para pelaku, kata Praka Hendra, memberi perlawanan saat akan diamankan. Sehingga dua diantaranya berhasil melarikan diri.
“Ketiga pelaku kita serahkan ke Polsek Helvetia guna pemeriksaan lebih lanjut,” kata AKP Daulay. (Bowo/Dewi)

Close Ads X
Close Ads X