Pra Rekonstruksi Pembunuhan 2 Anak Tiri Berlangsung 17 Adegan, Ini Pengakuan Tersangka!

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko berada di lokasi pra-rekonstruksi. (JA)

 

Medan | Jurnal Asia
Polrestabes Medan bersama dengan Polsek Medan Kota menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan sadis yang dilakukan ayah tiri Rahmadsyah (30) terhadap 2 anaknya di areal sekolah Global Prima Jalan Brigjen Katamso Medan. Senin (22/6/2020) sore.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menjelaskan pra-rekonstruksi berlangsung 17 adegan digelar di 2 titik di areal sekolah.

“Pra-rekonstruksi berlangsung 17 adegan,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko didampingi Wakapolrestabes AKBP Irsan Sinuhaji, Kasat Reskrim Kompol Martuasah Tobing dan Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadan di lokasi pra-rekonstruksi.

Ia mengatakan kejadian ini bermula ketika Jumat (19/6/2020) malam, ibu korban Fahtulazanah (30) mengantarkan kedua anaknya yakni Ihsan Fatahillah (10) dan adiknya Rafa Anggara (5) ke rumah neneknya di Jalan Brigjen Katamso Gg Kesatria Medan.

Setelah diantarkan, pada malam itu kedua korban menjumpai ayahnya yang berada di rumah kontrakan di Jalan Brigjen Katamso Gg Abadi yang berada di belakang sekolah Global Prima.

Baca Juga : Ayah Tiri Pembunuh Sadis 2 Anak Dihadirkan di Pra-Rekon, Ini Dia!

“Kedua korban meminta dibelikan es krim,” kata Kapolrestabes.

Karena tidak ada uang, tersangka Rahmadsyah lalu menolak permintaan kedua anaknya. “Pengakuan tersangka karena ditolak, kedua korban mengatakan bapak pelit, dan akan mengadu ke ibunya untuk mencari bapak baru,” terang Kombes Pol Riko.

Mendengar hal itu, tersangka kemudian mengamuk dan membeturkan kepala kedua korban ke dinding. Tak puas, tersangka yang ‘gelap mata’, bahkan menginjak-injak tubuh korban untuk memastikan kedua korban meninggal dunia kemudian, jasad kedua korban dibuang di parit seputaran areal sekolah.

“Pada Sabtu (20/6/2020) ibu korban sempat menanyakan keberadaan kedua anaknya, tapi tidak dijawab oleh pelaku, raut wajahnya ketakutan,” jelas Kapolrestabes.

Ibu korban menyangka kedua anaknya berada di rumah neneknya. “Baru pada Minggu (21/6/2020) pelaku mengirimkan chat lewat massenger (Facebook) ke istrihya kalau kedua anaknya berada di parit sekolah (meninggal dunia),” imbuhnya.

Pantauan wartawan di lokasi pra-rekonstruksi, personel kepolisian sempat membatalkan jalannya pra rekonstruksi lantaran ramainya warga menyesaki lokasi.

Setelah massa membubarkan diri, personel kepolisian melanjutkan jalannya pra-rekonstruksi. (wo)

Close Ads X
Close Ads X