Empat Hari, 17 Orang Tewas Akibat Lakalantas

Medan | Jurnal Asia

Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas terus meningkat. Kenderaan bermotor pun seakan menjadi mesin kematian. Hal itu
tentunya terjadi kalau pengendaranya tidak mentaati peraturan lalulintas.

Tingginya angka kematian tersebut dapat dilihat dalam catatan Operasi Patuh Toba 2013 yang berlangsung sejak 4 Juli 2013 lalu.
Dalam kurun waktu empat hari, sebanyak 17 orang pengendara kenderaan bermotor meninggal akibat kecelakaan lalulintas
(Lakalantas).

“Empat hari pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2013, tercatat terjadi kecelakaan lalulintas sejumlah daerah sebanyak 33 kasus, meninggal dunia sebanyak 17 orang, luka berat 25 orang dan luka ringan 25 orang. Kerugian material sebesar Rp153.900.000. Untuk penindakan langsung (Tilang) sebanyak 7944 lembar, teguran sebanyak 1619 orang dan penindakan pelanggaran (Dakgar)
sebanyak 9563 kasus,” kata Kasubid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Humas Poldasu, AKBP MP Nainggolan Mapoldasu,
Senin (8/7).

Menurut perwira melati dua itu, Operasi Patuh Toba 2013 yang dilaksanakan dengan presentase kegiatan premtif 25 % dan preventif 25 %, serta penindakan pelanggaran lalulintas 50 %. Secara selektif penindakan diprioritaskan terhadap pengemudi yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Tujuan Operasi Patuh Toba 2013 ini untuk menciptakan situasi keamanan, ketertiban, dan kelancaranan (Kamseltibcar) dalam
berlalulintas,” ungkapnya. Dikatakan, Mantan Kapolres Nias Selatan (Nisel) ini, untuk hasil Operasi Patuh Toba 2013 Minggu (7/7), dilakukan penindakan pelanggaran sebanyak 2496 kasus, dengan mengeluarkan surat Tilang sebanyak 2124 lembar dan dilakukan teguran terhadap pengendara sebanyak 372 orang.

“Kecelakaan lalulintas terjadi sebanyak 12 kasus, meninggal dunia sebanyak 7 orang, luka berat sebanyak 5 orang dan luka ringan sebanyak 8 orang. Akibat kejadian itu, kerugian material mencapai Rp60.700.000,” sebutnya.

Untuk diketahui, Lokasi kejadian kecelakaan saat dilakukan operasi Patuh Toba 2013, berada di wilayah hukum Polresta Medan,
Polres Binjai, Polres Pematang Siantar, Polres Tapanuli Tengah (Tapteng), Polres Tanjung Balai, Polres Asahan, Polres Labuhanbatu,
Polres Simalungun dan Polres Pelabuhan Belawan “Di wilayah Polresta Medan meninggal dunia sebanyak 2 orang,

Polres Binjai 1 orang, Polres Tapteng 1 orang, Polres Asahan 1 orang dan Polres Pelabuahan Belawan 2 orang meninggal dunia,
dan polres-polres yang lain,” jelasnya.

Diharapkannya, penyelenggaraan Operasi Patuh ini diharapkan akan tercapai beberapa tujuan, yakni meningkatkan disiplin
masyarakat berlalulintas, terciptanya situasi Kamseltibcar lantas, terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, dan
menurunnya tingkat korban kecelakaan lalu lintas.

Kemudian, tersosialisasinya undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan serta terciptanya kondisi dalam rangka menjamin Kamseltibcar lantas. Lanjutnya, untuk menghadapi permasalahan di bidang lalulintas,
dibutuhkan peran serta seluruh stake holder agar mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Selain itu,

juga diperlukan koordinasi bersama antara instansi pemerintah lainnya. Operasi Patuh Toba 2013 juga bertujuan menjaga Kamseltibcar selama bulan Ramadan 1434 H dan hingga arus mudik Lebaran 2013, bisa tercipta dan dapat mengubah mine side masyarakat yang sadar akan tertib berlalulintas di jalan raya. (Bambang NL)

Close Ads X
Close Ads X