Penyebab Kenakalan Anak di Lingkungan Sekolah

Di berbagai media elektonik maupun cetak mungkin hampir setiap hari diberitakan tentang perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh remaja, khususnya pada kalangan pelajar. Tentunya melihat kondisi tersebut setiap orang pasti begitu prihatin, terutama orangtua. Setiap orangtua pastinya memiliki harapan yang sama menginginkan anak keturunannya kelak dikemudian hari setelah beranjak dewasa dapat menjadi anak yang sukses, patuh terhadap orang tua, memiliki etika yang baik dan dapat dibanggakan. Tidak mudah tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, sebab sangat banyak rintangan maupun tantangan yang harus di hadapi.

Dalam mencegah anak terjerumus melakukan tindakan penyimpangan, berbagai cara dilakukan oleh orangtua, seperti dengan memberikan bimbingan kepada anak, nasihat, memberikan teladan dan lain sebagainya. Namun, ketika orangtua telah melakukan berbagai cara untuk mencegah agar anak tidak melakukan tindakan yang menyimpang, maka akan sangat terkejut orang tua apabila melihat atau mendengar anak-anaknya melakukan perbuatan yang negatif. atau orangtua akan sangat terkejut apabila melihat anaknya memiliki perilaku yang berubah, yang pada awalnya penurut dan patuh tiba-tiba suatu hari menjadi anak nakal dan susah diatur. Dalam hal ini hal yang harus dilakukan adalah orang tua jangan memvonis anak terlebih dahulu, tetapi harus mencari sebab dan faktor yang melatarbelakangi anak menjadi nakal dan melakukan tindakan penyimpanggan.

Pada umumnya anak lebih banyak melakukan perilaku penyimpangan di lingkungan sekolah dan masyarakat, dibandingkan dengan di lingkungan keluarga. Hal ini tentunya sangat logis, sebab ketika anak berada dalam usia remaja maka anak akan lebih banyak berada pada lingkungan sekolah dan masyarakat, dibandingkan dengan dilingkungan keluarga. Karena itu, terkadang sebagian orangtua ada yang tidak percaya manakala anaknya dikabarkan melakukan tindakan penyimpangan atau kenakalan oleh guru atau masyarakat. Adapun bentuk kenakalan yang sering dilakukan oleh para pelajar di lingkungan sekolah diantaranya merokok, mencoret-coret dinding sekolah, mencuri barang milik teman sendiri, bolos sekolah, merusak fasilitas sekolah dan lain sebagainya.

Tentunya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya tindakan penyimpangan atau kenakalan yang dilakukan oleh anak di lingkungan sekolah, diantaranya adalah: Pertama, Faktor kepribadian. Kepribadian seseorang terkadang turut memiliki andil besar dalam menentukan seseorang berkelakuan baik atau sebaliknya berkelakuan buruk. Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Kepribadian juga biasa disebut dengan karakter psikis atau ada yang menyebutnya dengan habits (kebiasaan). Menurut para ahli psikologi perkembangan menyebutkan bahwa masa remaja merupakan masa yang berbahaya. Sebab pada masa ini seseorang tumbuh dan meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu krisis identitas karena pada masa remaja terkadang seseorang mengalami kelabilan. Hal inilah yang menyebabkan seorang anak pada masa remaja sering melakukan perbuatan menyimpang dan jika tidak diarahkan maka akan berdampak pada perkembangan kedepannya.

Kedua, Faktor didikan orangtua. Lingkungan keluarga merupakan lingkunag pendidikan pertama bagi anak, apabila orangtua baik dalam mendidik anak maka untuk kedepanya anak dimungkinkan akan memiliki kepribadian dan perilaku yang baik. Namun sebaliknya apabila orangtua salah dalam mendidik anak, maka akan berdampak pada perkembangan anak kedepannya. Terkadang orangtua keliru dalam mendidik anak, seperti anak terlalu dimanjakan, kurang diberikan pendidikan agama dan moral. Hal ini dapat menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.

Ketiga, Faktor hubungan di sekolah. Di lingkungan sekolah anak berhubungan dan berinteraksi dengan orang banyak diantaranya adalah teman sekelasnya. Tentunya pengaruh teman sangat besar terhadap perubahan tingkah laku dan moral seorang anak. Jika anak dilingkungan sekolah bergaul dengan teman yang berperilaku baik maka anak kemungkinan akan ikut meniru berperilaku baik juga, namun begitu juga sebaliknya. Jika kondisi teman sekolah tidak mendukung dalam proses belajar, pada gilirannya dapat memberikan peluang pada anak untuk berperilaku menyimpang.

Dengan demikian, untuk menagtasi kenakalan yang dilakukan siswa di lingkungan sekolah maka hal ini butuh kerjasama antara orangtua dan guru. orangtua hendaknya ketika anak berangkat sekolah selalu diberikan nasihat, seperti untuk belajar dengan baik di sekolah, jangan nakal disekolah dan nasihat-nasihat yang baik lainnya. Begitu juga guru dilingkungan sekolah selalu berusaha untuk mencegah agar siswanya tidak melakukan tindakan penyimpangan. Namun yang perlu diingat adalah ketika anak berada dilingkungan sekolah guru memiliki tanggung jawab penuh didalamnya. Karena itu guru harus berusaha dalam mendidik siswanya dengan baik.

*) Penulis Alumni FAI UMSU.

Close Ads X
Close Ads X