Oleh : Lidia, S.Pd.I
Pendidikan dalam kehidupan manusia tidak dapat dipungkiri telah memainkan peran penting. Bahkan pendidikan merupakan sebuah kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan, kepribadian, dan kehidupan setiap individu manusia. Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu bagian dari fitrah manusia, sebab dimanapun manusia berada pasti akan terjadi proses pendidikan. Karena itu, ada slogan menyebutkan “long live education”, yang artinya manusia akan mengalami proses belajar seumur hidup.
Dalam penyelenggaraan pendidikan haruslah mengikuti perkembangan zaman, sebab jika penyelenggaraan pendidikan pada suatu kelompok masyarakat tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, maka kelompok masyarakat tersebut akan tertinggal dengan kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman.
Dengan demikian, maka penyelenggaraan pendidikan harus disesuaikan dengan zamanya. Misalnya, jika dahulu guru menggunakan kapur tulis dan papan tulis, sebagai media untuk mengajar siswanya, maka pada zaman sekarang guru dapat mengemas dan menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media laptop dan infocus.
Selain itu, jika dahulu kita harus keperpustakaan dahulu untuk mencari sebuah referensi, sekarang untuk mencari referensi hanya tinggal ketik di google, dan dalam hitungan detik, maka informasi maupun referensi yang dibutuhkan akan di dapat. Bahkan saking banyaknya referensi yang ada terkadang membuat kita bingung mau memakai referensi yang mana.
Belum lagi perkembangan model, strategi dan metode mengajar yang dapat diterapkan guru di kelas semangkin banyak. Jika dahulu guru lebih aktif memainkan peran dalam proses pembelajaran siswa di kelas (teacher center learning), maka pada saat ini guru lebih dituntut sebagai fasilitator dan siswalah yang harus aktif dalam proses pembelajaran (student center learning).
Kemudian, dalam penyelenggaraan pendidikan terutama di lembaga pendidikan formal harus dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau kebutuhan dari daerah tempat dilangsungkannya pendidikan tersebut.
Unsur muatan lokal yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan daerah setempat. Karena itu, dalam penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tidaklah mudah, butuh strategi dan usaha yang serius.
Dan penyelenggaraan pendidikan juga harus menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Jika tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan, maka akan tertindas oleh zaman. Akibatnya, pendidikan kita akan tertinggal dan akhirnya pendidikan yang diselenggarakan akan gagal dalam menciptakan generasi dan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk mengatasi hal tersebut, butuh kerjasama dari berbagai pihak. Baik itu, orangtua, guru, masyarakat serta pemerintah sebagai pihak yang membuat kebijakan dalam terselenggaranya pendidikan.
Namun peran serta guru, sebagai insan pendidik di lingkungan pendidikan formal sangat berpengaruh dalam menciptakan generasi yang berkualitas, sebab keberhasilan menyiapkan generasi dan sumber daya manusia yang berkualitas terletak di tangan guru.
Namun dalam kenyataannya, guru pada saat ini lebih disibukkan dengan berbagai aktifitas pengembangan diri, salah satunya adalah masalah kenaikan pangkat serta lebih memprioritaskan masalah tunjangan pendidik yang pada dasarnya hanya untuk kepentingan guru secara pribadi.
Hal ini tidak dapat dipungkiri sebenarnya juga merupakan hal yang penting yang harus dilakukan oleh guru, tetapi guru terkadang lebih cenderung menyelesaikan tugas pribadi dan sering mengabaikan masalah peningkatan kompetensi guru.
Akhirnya yang terjadi adalah guru dalam mengajar terkesan apa adanya tanpa mengusahakan materi yang diajar sampai kepada peserta didik atau tidak.
Karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini, maka halyang harus dilakukan adalah, mengembangkan kompetensi guru dalam mendidik dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman.
*) Penulis Alumni FAI UMSU.