Membangun Kepercayaan Diri Dalam Mengajar

Oleh : Hasrian Rudi Setiawan, M.Pd.I

Guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, selain itu juga guru merupakan garda terdepan dalam upaya mencipkatan generasi muda yang berkualitas. Karena itu, guru memiliki peran yang sangat sentral dan vital dalam upaya menciptakan generasi muda yang berkualitas tersebut.

Walaupun saat ini kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secra mandiri dengan memanfaatkan berbagai jenis media pembelajaran yang ada, seperti melalui tutorial, atau secara online, tetapi peran guru tetap diperlukan.

Pada lingkungan sekolah guru merupakan figur yang dapat dicontoh dan dijadikan sebagai tempat bertanya khusunya oleh setiap siswa. Untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang guru secara optimal maka seorang guru harus memiliki kesehatan fisik, mental dan memiliki kepercayaan diri dalam menjalankan tugasnya. Seorang guru yang memiliki kepercayaan diri akan dapat dengan mudah mengekspresikan segala potensinya secara penuh, dan ia tidak akan merasa ragu atau bahkan terkekang.

Kepercayaan diri seorang guru akan dapat tergambar dalam setiap tingkah lakunya. Karena itu, untuk melihat kepercayaan diri seseorang maka dapat dilihat dari sikap dan penampilan perilakunya.

Misalnya, setiap orang pasti merasa mampu untuk berbicara dengan siapapun. Namun kondisinya akan sangat berbeda ketika seseorang dihadapkan dengan suasana ruang kelas yang di dalamnya terdapat peserta didik yang memiliki perbedaan karakteristik dan lainnya.

Disitulah kemampuan berbicara kita diuji, ada sebagian orang yang gugup, merasa tidak percaya diri dan lain sebagainya. Tentunya hal itu pernah dirasakan oleh setiap guru yang baru menjadi seorang guru.

Tidak dapat dipungkiri bahwa, saat berbicara di depan kelas suasana yang dihadapi sangatlah berbeda. Dapat saja terjadi kemungkinan seseorang akan terbata-bata berbicara di hadapan siswanya.

Hal ini tentunya akan memberikan respon yang kurang positif bagi siswanya kelak. Karena itu, untuk menjadi seorang guru diwajibkan untuk berani berbicara di depan orang banyak, terutama kepada siswanya, sebab jika guru tidak mampu berbicara di depan umum, bagaimana seorang guru dapat menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya.

Untuk dapat berani berbicara di depan orang banyak maka seorang guru harus memiliki mental dan rasa percaya diri yang kuat. Untuk membangun sebuah mental dan rasa percaya diri yang kuat haruslah diawali terlebih dahulu dengan membuang pikiran negatif dan rasa takut yang ada pada dirinya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang calon guru untuk dapat memupuk sifat rasa percaya diri ketika mengajar, diantaranya adalah: Pertama, Selalu berlatih. Seorang guru untuk membangkitkan rasa percaya diri adalah dengan selalu berlatih sesering mungkin.

Hal ini dapat dilakukan di depan cermin, anggap ketika itu sedang berbicara di depan orang banyak. Dengan menggunakan media cermin, tentunya akan dapat melihat bagaimana mimic wajah, gerakan tubuh, serta dengan menggunakan media cermin seseorang akan dapat menilai bagaimana dirinya ketika mengajar di depan kelas.

Kedua, Bersikap rileks dan jangan tegang. Apabila ingin mengajar, maka usahakan agar bersikap tenang dan jangan tegang. Sebab jika seorang guru merasa tegang ketika mengajar hanya akan memicu adrenalin yang membuat otak juga menjadi tegang sehingga sulit untuk berpikir. Apabila ketegangan itu terjadi pada saat guru mengajar, maka akan sulit bagi seseorang guru untuk mengembangkan kemampuannya dan skillnya secara maksimal.

Ketiga, Jangan terlalu banyak berfikir sehingga binggung untuk berbuat. Hal yang sering menjadi kesalahan besar yang dilakukan oleh seorang yang ingin mengajar adalah banyak berfikir serta mempertimbangkan terhadap apa yang ingin dilakukan. Akhirnya disebabkan banyak pertimbangan maka seseorang bingung untuk memutuskan apa yang ingin dilakukan.

Karena itu, Lakukan saja dengan penuh percaya diri bahwa itulah yang terbaik yang bisa kita berikan. Selesai mengajar, barulah kita berpikir dan melakukan review tentang apa yang telah dilakukan, mana yang sudah baik dan di sisi mana yang perlu ada perbaikan dalam proses belajar mengajar.

Keempat, Melakukan interaksi dengan siswa. Seorang guru juga sangat keliru jika hanya sekedar berbicara hingga keasikan. Namun, tidak dibarengi dengan melakukan interaksi dengan. Jika tidak adanya interaksi dengan siswa maka hal inilah yang dapat menjadikan siswa bosan dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Interaksi antara guru dengan siswa sangat dibutuhkan. Sebab dengan adanya interaksi tersebut dapat mengetahui apakah siswa mengerti dengan apa yang kita sampaikan.

Karena itu membangun mental guru dalam mendidik siswa tidaklah mudah perlu latihan dan pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus, sehingga guru memiliki kesiapan mental yang optimal untuk dapat mengajar dengan baik.

*) Penulis Dosen FAI UMSU.

Close Ads X
Close Ads X