Empat Metode Mengatasi Kenakalan Siswa di Sekolah

Oleh : Lidia
Ketika guru telah memasuki sebuah kelas tentunya akan menemui berbagai macam tipe, karakter dan perilaku yang berbeda-beda dari siswa. Ada siswa yang nakal, tidak sopan dan malas. Namun adapula siswa yang baik hati, sopan, dan rajin. Hal ini tentunya akan selalu dihadapi oleh guru.

Mendidik siswa yang baik hati, sopan dan rajin tentunya tidaklah sesulit mendidik siswa yang nakal. Sebab anak yang nakal memerlukan perhatian lebih dari sosok seorang guru terlebih lagi memerlukan perhatian khusus dari orang tuanya.

Mendidik siswa yang nakal memang tidak mudah, seringkali akibat ulah siswa yang nakal membuat kesal guru ketika mengajar, bahkan akibat ulah siswa yang nakal tersebut tidak jarang dapat menggangu aktifitas pembelajaran siswa lainnya di kelas.

Dalam mendidik siswa yang nakal seringkali dalam penerapanya guru yang tidak dapat sabar dalam menghadapi siswa yang nakal dan mereka kerap kali menggunakan metode hukuman atau kekerasan sebagai salah satu solusi terbaik dalam mendisiplinkan siswa yang nakal.

Sebagian besar guru mungkin menganggap bahwa hal ini merupakan hal yang benar, namun benarkah tindakan yang dilakukan tersebut? Benarkah mendidik siswa yang nakal dengan jalan kekerasan dapat membuat siswa tersebut akan menjadi disiplin? Jawabannya, tentu tidak.

Guru yang menerapkan hukuman/kekerasan sebagai salah satu metode untuk mendisiplinkan siswanya justru akan membuat siswa tersebut memiliki pribadi yang keras, bahkan akan membuat siswa tersebut akan menjadi bandel. Sebab, siswa akan terbiasa menerima perlakuan kekerasan/hukuman ketika mereka mela­kukan perbuatan salah.

Karena itu, guru harus dapat menerapkan metode yang berbeda dalam menghadapi siswa yang nakal, namun bukan dengan cara kekerasan, seperti menjewer, memukul dan lain sebagainya.
Tindakan kekerasan yang diterapkan baik oleh guru atau orang tua dalam mendisisplinkan siswa akan memiliki dampak yang negatif bagi pertumbuhan siswa kedepannya.

Untuk dapat mendisiplinkan siswa yang nakal. Ada bebrapa cara yang dapat diterapkan agar siswa menjadi disiplin dan sempuh dari penyakit kenakalannya tersebut, diantaranya adalah: Pertama, Tidak memberikan predikat atau gelar “nakal” pada siswa yang anda didik.

Terkadang seorang guru ketikamenemukan sosok siswa yang sulit diatur, dan ketika diberi nasihat siswatersebut sering membantah bahkan melawan, maka jangan terburu-buru memberikan siswa tersebut predikat ‘anak nakal’, ‘anak bandel’ dan lain sebagainya. Sebab, jika anda sebagai seorang guru atau pendidik memberikan predikat nakal kepada siswa maka akan membuat mereka tidak percaya diri dengan lingkungannya.

Selain itu, predikat yang terlanjur anda berikan pada siswa akan membuat mereka seperti diberikan sebuah label yang terus melekat pada diri mereka sehingga membuat mereka merasa sia-sia saat mereka melakukan perbuatan baik, atau menyebabkan mereka akan putus asa menjadi orang baik. Karena itu, daripada seo­rang guru memberikan predikat demikian kepada siswa, maka lebih baik bagi guru ketika ada siswa yang melakukan kesalahan segera dekati mereka berikan mereka nasihat dan tatap wajahnya buat mereka berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan buruk yang telah dilakukan oleh siswa tersebut.

Kedua, Berikan contoh atau teladan yang baik. Ketika seorang guru mengharapkan agar siswanya memiliki sikap disiplin, dan menjadi seorang siswa yang memiliki prilaku yang baik, maka terlebih dahulu seorang guru harus memperbaiki sikap dan prilaku keseharianya. Kemudian jadilah teladan yang baik bagi mereka. Sebab, mendidik anak yang terbaik adalah dengan memberikan mereka contoh kepada mereka.

Siswa akan meniru setiap apa yang mereka saksikan, apabila perilaku guru tidak sesuai dengan norma yang berlaku maka jangan diharapkan jika siswa akan menjadi baik dan disiplin. Ketiga, Bersikap lemah lembut dalam mendisiplinkan siswa. Apabila siswa melakukan kesalahan, bagi seorang guru secara spontanitas kita langsung ingin memarahi siswa. Namun, sebagai seorang pendidik maka tidak seharusnya kita melam­piaskan kemarahan kepada siswa, apalagi dengan memukul mereka.

Perbuatan buruk yang dila­kukan oleh siswa dapat saja diperbuatnya karena ketidak tahuan mereka tau bahkan ketidak sengajaan mereka berbuat demikian. Karena itu sebagai seorang guru harus dapat mengendalikan kemarahan dan tentunya tanyakan terlebih dahulu kepada mereka mengapa mereka melakukan perbuatan yang demikian tersebut. Kemudian berikanlah nasihat dengan bahasa yang lemah lembut.

Keempat, Berikan aturan dan sanksi yang tegas. Seorang guru dalam menghadapi siswa yang nakal harus menerapkan aturan, dan jika siswa tersebut melanggar berikan sanksi tegas. Namun dalam memberikan sanksi kepada siswa jangan meng­gunakan cara-cara kekerasan yang dapat melukai siswa.

Dengan demikian seorang guru harus siap menghadapi setiap jenis karakteristik siswa di kelas dan harus tetap menjalankan fungsi dan perannya sebagai pendidik. Karena pada dasarnya, penyebab anak menjadi penurut atau pembangkang sedikit banyaknya dipengaruhi oleh campur tangan orang tua dan guru.

Karena itu, metode di atas diharapkan mampu men­disiplinkan siswa yang nakal menjadi siswa yang penurut. Hanya saja semua itu kembali bagiman seorang guru dapat menerapkanya.
*) Penulis Alumni UMSU

Close Ads X
Close Ads X