Jakarta | Jurnal Asia
Entah apa yang harus dilakukan para pemain PSMS Medan jika terkena sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Bisa dipastikan para punggawa Ayam Kinantan itu bingung dengan sikap asosiasi sepakbola di Indonesia tersebut.
Beberapa bulan lalu, sebelas pemain PSMS menyambangi kantor PSSI untuk mengadukan nasib mereka yang belum menerima upah selama sepuluh bulan. Mereka juga sempat berdemo di depan rumah Ketua Umum PSMS, Indra Sakti Harahap.
Anehnya, bagi Komdis PSSI, cara yang dilakukan oleh kiper PSMS, Dzulham Putra dkk dianggap melanggar peraturan dalam sepakbola. Komdis PSSI menganggap, ulah pemain PSMS itu menciderai dunia sepakbola dan melanggar pasal 58 dan 61 tentang kode disiplin.
Jika melihat dua pelanggaran yang dilakukan oleh PSMS, maka mereka terancam mendapat denda paling sedikit Rp 75 juta.
Menanggapi ancaman sanksi yang bakal diberikan PSSI, Putra pun sedikit kecewa karena organisasi pimpinan Djohar Arifin Husin itu tak bisa membela pemain yang tertindas oleh timnya sendiri.
“Mau bayar dari mana kalau benar terkena sanksi sebanyak itu. Kami saja belum mendapat gaji selama sepuluh bulan. Yang memulai kasus ini kan Ketua Umum PSMS, seharusnya dia yang bertanggung jawab bukan kami yang menerima sanksi,” tandas Putra.
Penjaga gawang Ayam Kinantan itu pun bingung dengan sikap Komdis PSSI yang menuduh mereka melanggar pasal 61.
“Kalau Komdis menganggap Indra orang PSSI, memangnya para pemain bukan bagian dari mereka (PSSI)? Kalau pemain terkena sanksi gara-gara menuntut gaji, itu sungguh tidak wajar. Saya tidak mengerti dengan PSSI yang sekarang,” jelas Putra.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Komdis PSSI memanggil kedua belah pihak (Indra Sakti dan pemain PSMS). Indra dipanggil Komdis PSSI, Rabu (3/7) lalu. Sementara para pemain PSMS akan dipanggil minggu depan.
“Kami siap datang dan menjelaskan permasalahannya. Namun, masalahnya kami ke sana dengan apa? Kalau kami punya uang lebih baik untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” tegas Putra.
Menanggapi curhatan pemain PSMS ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo membela skuad Ayam Kinantan. Roy mengatakan kalau PSSI seharusnya menyalahkan manajemen PSMS.
“Tak seharusnya PSSI menjatuhkan sanksi kepada pemain PSMS. Mereka melakukan itu karena ada hak yang tidak dipenuhi oleh klubnya. Yang paling bersalah itu manajemen PSMS. Mereka tidak becus mengurus manajemen dan tidak menggaji para pemain. Yang disanksi itu seharusnya klub bukan pemain. PSSI harus mengedepankan azas pembinaan dan kekeluargaan untuk menyelesaikan kasus pemain PSMS. Bukan mencari pasal yang dilanggar,” jelas Roy Suryo, Jumat (5/7). (Net)