Pertanian Terpadu Sejahterakan Petani

Aceh Utara| Jurnal Asia

Program pertanian terpadu sangat bermanfaat, karena mampu mensejahterakan dan meningkatkan pendapatan masyarakat petani di Kabupaten Aceh Utara melalui peningkatan hasil produksi padi sawah.

Koordinator Pelaksana Program Pertanian Terpadu,  Ibrahim Alisyeh Ibras (Foto) kepada Jurnal Asia, Minggu (7/7) mengatakan, program pertanian terpadu telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara sejak Januari 2013 lalu dan telah dilakukan panen perdana Desa Alue Baroh, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara pada Selasa 25 Juni 2013. “Program itu menghasilkan 8,4 ton padi per hektar area (Ha),” ujarnya.

Menurutnya,  di Seunuddon Seunuddon terdapat 50 hektar binaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia  (HKTI), dengan total 200 Ha di Aceh Utara. “Ke depan, kita harapkan hasilnya lebih baik lagi asalkan masyarakat mau mengikuti program-program pertanian terpadu,” sebut Ibras.

Lalu, tambah Ibras, menerapkan teknologi pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatan teknologi bibit unggul, pupuk organik dan pestisida hayati. Memperkuat Kelompok Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT), serta menciptakan swasembada pangan melalui pemanfaatan sumder daya lokal yang ada.

“Sawah yang digunakan merupakan lahan sawah yang produktif (non sawah baru), serta memiliki saluran irigasi yang dapat menjamin jumlah air sesuai kebutuhan tanaman padi. Di Aceh Utara, irigasi tekhnis mencapai 146ribu hektar,”jelas anggota DPRK Aceh Utara ini.

Dia juga menambahkan, ratusan masyarakat petani di Seunuddon diasuransikan sebuah perusahaan produk benih varietas unggul Sidenuk produksi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) atau PT BATAN MB Plus Agro Jakarta. Keberanian BATAN memberi asuransi karena dinilai benih Sidenuk sangat cocok dengan areal sawah di Aceh, sebab daerah ini memiliki jaringan irigasi teknis terbesar di Aceh.

“Belum pernah terdengar sebuah perusahaan benih unggul membayar asuransi kepada petani jika produksi gabah tidak tercapai dengan menggunakan bibit Sidenuk. Bagi petani yang menggunakan bibit ini, perusahaan menargetkan penan gabah kering sebanyak 7 ton dalam satu hektar, namun di Seunuddon hasilnya sangat menggembirakan, yakni 8,4 ton per hektar,” pungkasnya. (Jefry/Odie)

Close Ads X
Close Ads X