Penambahan Kasus Baru Masih Tinggi, Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 55.092

Ilustrasi tim medis khusus penanganan virus corona melakukan tes swab.Ist

 

Jakarta | Jurnal Asia
Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Senin (29/6/2020) bertambah 1.082 kasus, sehingga secara kumulatif menjadi 55.092 kasus. Penambahan kasus itu tercatat berdasarkan pemeriksaan terhadap 11.783 spesimen hingga pukul 12.00 WIB.

“Kasus konfirmasi virus corona hari ini 1.082 orang, sehingga total menjadi 55.092 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta melansir CNNIndonesia, Senin (29/6/2020).

Dari jumlah kumulatif hari ini, sebanyak 23.800 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 2.805 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.

Baca Juga : Sumut Ranking 1 Narkoba, Jangan Sampai Bonus Demografi Berubah Jadi Bencana

Kasus sembuh bertambah 864 orang pada hari ini. Kemudian kasus meninggal dunia akibat virus corona bertambah 51 orang.

Yurianto kembali mengingatkan agar masyarakat tidak berhenti mematuhi protokol kesehatan. Rajin mencuci tangan hingga memakai masker saat berkegiatan di luar rumah harus terus dilakukan.

Pemerintah pusat sejauh ini masih terus berupaya optimal untuk menekan laju penularan virus corona. Upaya perawatan juga dilakukan secara intensif.

Terbaru, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengirim tenaga dan peralatan medis ke berbagai daerah. Tidak terpusat di DKI Jakarta.

Jokowi ingin penanganan yang maksimal juga dilakukan di berbagai daerah. Terlebih, sejauh ini peningkatan kasus corona juga semakin tinggi di luar DKI Jakarta, misalnya Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

“Saya minta ada terobosan yang bisa dilihat masyarakat dan kita harapkan betul-betul berdampak, tidak datar-datar saja,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 seperti disiarkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (29/6/2020).

“Bisa dilakukan dengan menambah personel atau tenaga medis dari pusat untuk provinsi di luar DKI yang tren penyebaran masih tinggi,” tambahnya.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X