Mesin Pembangkit masih jadi “Kambing Hitam” PLN

Medan | Jurnal Asia Pihak PT PLN (persero) Pembangkit kembali mengkambinghitamkan mesin pembangkit yang rusak saat melakukan pemadaman bergilir di Kota Medan hingga Juli mendatang. Hal itu terlihat dari penjelasan Asisten Manager Operasi PT PLN (Persero) Kitsu, Aulia Hamdi, saat mengunjungi pembangkit listrik di Sicanang, Belawan, Jumat (28/6).

“Pembangkit mengalami kerusakan sehingga pasokan listrik defisit. Kalau dipaksakan mesin akan semakin rusak dan defisif tambah parah. Apalagi suplay listrik dari pembangkit pas-pasan,” tutur Aulia.
Kondisi itu membuat pihaknya tak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasi pemadaman. Ia merinci, beban puncak untuk wilayah Sumut dan

Aceh 1.628 MW di hari biasa, dan 1.383 MW pada Sabtu dan Minggu. Sementara, pasokan listrik hanya 1.692 MW atau cuma sisa 64 MW setelah dikurangi beban puncak. Aulia mengemukakan, defisit terjadi akibat pertumbuhan pelanggan tidak diimbangi penambahan mesin pembangkit.

Ironisnya, Manajer Distribusi Wilayah PT PLN Sumut di Belawan, Hidayat Pane, mengklaim, pemadaman tidak cuma akibat pembangkit rusak. Cuaca yang akhir-akhir ini tidak menentu memengaruhi upaya PLN mengalirkan listrik ke pelanggan.

Disebutkannya, cuara ekstrim dapat mengakibatkan putusnya pendistribusian listrik. “Dari segi kepentingan, kalau bisa semua pohon yang ada di inti kota ditebang agar tidak bersentuhan dengan kabel listrik. Tapi kan tidak mungkin,” ujarnya.

Sementara, Kabid Humas PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera, Raidir Sigalingging, menuturkan, selama Ramadhan, wilayah Sumatera Utara, Riau dan Aceh terancam gelap gulita. Pasalnya, empat mesin utama yang mengaliri listrik di tiga daerah tersebut sedang dalam perbaikan dan diperkirakan akan pulih setelah Ramadhan.

“Empat mesin utama masih dalam kondisi pemeliharaan. Hal ini yang menyebabkan pemadaman bergilir yang terjadi hingga saat ini. Kita khawatirkan selesai sehabis puasa. Jadi defisit listrik yang terjadi akibat semua pembangkit dioperasikan,” paparnya. (Suhardiman)

Close Ads X
Close Ads X