Langkat | Jurnal Asia
Warga Sei Wampu meminta Perintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memperbaiki salah satu sisi jembatan Sei Wampu yang amblas persisnya di perbatasan Desa Empus dengan Kelurahan Pekan Bahorok. Warga khawatir jembatan tersebut dapat mengancam keselamatan pengguna jalan. Masyarakat berharap kiranya Gubernur Sumut H T Erry Nuradi segera menginstruksikan Dinas Jalan dan Jembatan Sumut untuk segera meninjau dan membenahi.
“Jika tidak secepatnya dibenahi, dipastikan akses menuju Bahorok –Bukit Lawang bakal terputus,” ujar Iwan, warga setempat kepada Jurnal Asia, Senin (14/12). Iwan menjelaskan, amblasnya salah satu sisi jembatan Sei Wampu itu diketahui Minggu malam (12/12) sekira pukul 23.00 WIB.
“Kala itu hujan cukup deras berkepanjangan, aspal diatas pondasi jembatan menurun dan sebagian terbuka di bagian samping. Awalnya hanya sedikit, namun setelah dilintasi kendaraan dengan berbagai jenis dan tonase, maka saat ini telah melengkung sekitar 2 meter dan aspal mulai retak,” ujar Iwan.
Sementara, Camat Bahorok Persadanta Sembiring SH MAP ketika hendak dikonfirmasi terkait kerusakan jembatan Sei Wampu tidak berada ditempat. “Pak camat sedang berada di kabupaten, sementara Sekretaris Camat (Sekcam) juga tidak berada ada diruangan kerjanya,” kata staf kecamatan.
Kepala Seksi (Kasi PM) Kecamatan Yahyan SE saat dimintai keterangan terkait kerusakan jembatan Sei Wampu membenarkan terjadinya kerusakan salah satu sisi jembatan Sei Wampu tersebut.
“Kita sudah siapkan laporan serta dokumennya untuk disampaikan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Jalan dan Jembatan Sumut di Binjai untuk ditindaklanjuti. Jalan dan jembatan dimaksud merupakan wewenang Pemprovsu, namun kita koordinasikan juga ke Pemkab Langkat,” kata Yahyan.
Dalam kesempatan itu, Yahyan mengimbau pengendara kendaraan agar waspada saat menuju jembatan Sei Wampu, karena salah satu sisi jembatan itu semakin melengkung dan dikhawatirkan bisa terjerembab tanpa menyadari adanya kerusakan jembatan itu.
Selain jembatan Sei Wampu, kerusakan jalan juga terjadi pada jalan provinsi di Desa Simpang Rambung Bahorok. Kerusakan jalan akibat minimnya perhatian pemerintah setempat dan terkesan dibiarkan.
(menanti ginting)