Samosir – Atap Gedung Informasi Geopark Toba di Sigulatti Sianjur Mula-mula, hancur diterjang angin kencang, baru-baru ini. Bangunan megah itu kini telihat menganga tanpa atap di tengah Gunung Pusukbuhit. Padahal gedung megah itu, baru dua tahun beroperasi sejak selesai dibangun tahun 2014 melalui Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir dengan pagu sekitar Rp2,5 miliar.
Hancurnya atap bangun itu menarik perhatian masyarakat. Warga terlihat mondar-mandir di sekitar bangunan yang rusak berat. Kepala Desa Sarimarihit, J Limbong mengatakan, saat kejadian di daerahnya angin memang sangat kencang. “Bupati bersama wakil bupati dan Plt Sekdakab bersama sejumlah kepala SKPD sudah turun meninjau langsung ke Sigulatti, ”katanya.
Ketua ICW Samosir Pardiman Limbong menduga pelaksanaan pembangunan gedung geopark itu ada yang bermasalah sehingga gampang terhembus angin. “Harusnya untuk perencanaan bangunan itu sudah dipersiapkan tahan angin kencang. Kita menduga spesifikasi dalam pembangunan itu tidak sesuai dengan perencanaan,”katanya.
Menurut kesaksian masyarakat, baja ringan dari puing-puing reruntuhan atap gedung itu sangat tipis dan mudah bengkok seperti rapuh. “Untuk itu kita berharap aparat penegak hukum langsung sigap bertindak dan melakukan penyelidikan. Karena nyata-nyata bangunan hancur terhembus angin. Sementara di dekat Gedung Geopark itu ada juga beberapa bangunan yang usianya puluhan tahun, namun setahu saya atapnya kuat tidak terhembus angin,”tutupnya.
(edwins)