Medan | Jurnal Asia
Ramadan Fair diharap tidak sekedar menjadi wadah silaturahmi. Tapi juga mampu mengangkat perekonomian, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Ramadan Fair dikunjungi ribuan warga berpotensi mendongkrak perekonomian sekaligus wisata religi,” kata Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho didampingi Wagubsu H Tengku Erry Nuradi ketika membuka Ramadan Fair ke 10 di Taman Sri Deli, Jumat (12/7).
Dia berharap, kegiatan semacam ini mampu membangkitkan inspirasi pelaku UMKM dengan tujuan meningkatkan daya saing. “Ramadan Fair harus terus berinovasi. Tahun ini saya lihat perubahan. Para pramusaji sudah menutup auratnya,” kata Gatot seraya menambahkan, perlu dibangun sinergi antara pelaku UMKM dengan pemerintah untuk menciptakan iklim UMKM lebih bakik lagi.
Sementara Plt Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin berharap evebt Ramadan Fair membantu memperluas akses pasar produk UMKM. Selain itu, lanjutnya, Ramadan Fair cermin religius dan bukti multikultural Kota Medan.
Berkaca pada jumlah pengunjung, ia yakin Ramadan Fair telah menjadi salah satu ikon wisata religi paling dinanti warga Kota Medan sehingga tahun ini digelar di tiga tempat berbeda.
Pemko Medan berencana Ramadan Fair tahun depan digelar secara nasional. Bila perlu, kata Eldin, mendatangkan peserta dari luar negeri. Tujuannya agar produk UMKM Kota Medan lebih dikenal lagi.
Pembukaan Ramadan Fair ke 10 ditandai dengan pemukulan beduq oleh Gubsu Gatot Pujo Nugroho didampingi Wagubsu H Tengku Erry Nuradi, Plt Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin dan Muspida Plus. Pada kesempatan itu, Gatot, Tengku Erry dan Dzulmi Eldin bersama Opick menyanyikan tembang Tombo Ati. (Adek Ong/Baringin)