PMII IAIN SU: Suksesi Kepemimpinan Masa Depan

Medan | Jurnal Asia
Mahasiswa harus menjadi pelopor perubahan, menjadi pemimpin masa depan yang lebih mementingkan kehidupan rakyat kecil dari kehidupan dan mampu menjadi directory of change. Sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan bermartabat. Hal ini dikatakan ketua PK PMII FITK IAIN SU (Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sumatera Utara), Azlansyah Hasibuan di Medan, Minggu (22/12).
Pernyatan tersebut berkaitan dengan acara membincang PMII dan Suksesi Kepemimpinan Masa Depan dilaksanakan PK PMII FITK IAIN SU Kamis (19/12) kemarin.
Sebelumnya, Ketua Panitia Abdul Halim Munthe mengatakan, PK PMII Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN-SU mampu menggodok suksesi kepemimpinan masa depan. Sebagai bentuk kesadaran kader terhadap menjelang April 2014.
Pengurus Komisariat bukan hanya mampu melaksanakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) dan Pelatihan Kader Dasar (PKD). Tetapi turut membincangkan PMII dan suksesi kepemimpinan masa depan yang dianggap layak dan mampu untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Sementara itu, Presiden Mahasiwa IAIN, Ahmad Riduan Hasibuan, dengan tegas menyoroti sistem pendidikan dan kurikulum pendidikan yang diterapkan di kampus-kampus. “Penggunaan sistem ini, terus menggerus sikap kritis mahasiswa. Neo NKK/BKK sengaja diciptakan dan merubah tugas dan fungsi lembaga kemahasiswaan dilingkungan kampus seperti BEM yang berubah menjadi DEMA,” ujarnya.
Menurutnya, DEMA ini lebih kaku dan dapat membunuh sikap kritis mahasiswa. Dia berharap PMII harus bertanggung jawab menyelamatkan nilai-nilai kritis yang selalu membela kepentingan rakyat kecil. Sehingga pemimpin yang nantinya direkomendasikan oleh PMII, memiliki kemauan memimpin republik ini sampai ketingkat kampus. Kader PMII harus memiliki sifat kritis dan kemauan berjuang untuk membela yang benar. (Sugandhy S)

Close Ads X
Close Ads X