Konflik Internal Rugikan Civitas Akademika, Pembina Yayasan ITM Minta Segera Diselesaikan

Demo mahasiswa ITM beberapa waktu lalu.Ist

 

Medan | Jurnal Asia
Buntut konflik internal di “tubuh” yayasan
Institut Teknologi Medan (ITM) terkait dualisme pimpinan tentunya merugikan mahasiswa. Sudah seharusnya, konflik tersebut dapat segera diselesaikan.

Pembina Yayasan ITM Dr. Ir. Masrizal Masri, M.T mengatakan, unjuk rasa mahasiswa ITM merupakan hal yang wajar karena mereka menuntut hak untuk mendapatkan layanan akademik yang bermutu. Selama ini, layanan tersebut memang belum memadai karena adanya konflik internal di dalam Badan Penyelanggara ITM.

Ia mengungkapkan, upaya menyelesaikan konflik internal teramat sulit diwujudkan. Sebab Rapat Pembina Yayasan yang digagasnya tidak pernah digubris oleh Cemerlang, S.E. yang juga merupakan Pembina Yayasan.

Baca Juga : Konflik ITM “Pecah”, Oknum Yayasan Ancam Polisikan Dosen dan Pegawai

“Sudah enam kali saya mengundang beliau untuk hadir pada Rapat Pembina, tetapi tidak pernah ditanggapi. Upaya mediasi yang dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah I pun tidak beliau hadiri, sehingga harus diagendakan kembali,” katanya melalui siaran pers, Selasa (14/7/2020).

Ia menambahkan, ia tidak ingin konflik internal Yayasan berdampak merugikan bagi civitas akademika ITM, terutama mahasiswa. Dan hal tersebut harus segera diselesaikan.

Sementara itu, Pengurus Yayasan Ir. Mahyuzar Masri, M.Si mengatakan, mahasiswa memang sering berunjukrasa dan itu menunjukkan mereka mampu berpikir kritis dan peka pada persoalan kampusnya. Jika ada insiden kecil yang berakibat pada rusaknya sedikit sarana kampus, selalu bisa diatasi dengan baik.

Jika ada insiden kecil, lanjutnya, tak patut melaporkan mereka ke polisi seperti ancaman oknum-oknum tertentu. Apalagi, ada tuduhan keji bahwa Ketua Senat ITM sebagai operator demonstrasi mahasiswa.

“Senat adalah lembaga normatif yang berfungsi mengawasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di ITM. Anggota Senat adalah perwakilan dosen terpilih dengan reputasi akademis dan punya integritas,” ujarnya.

Rektor ITM Dr. Kuswandi, S.T., M.T menambahkan, terkait tuntutan mahasiswa agar uang kuliah diturunkan, ia sudah mendiksusikannya dengan Pembina dan Pengurus Yayasan.

“Kami menyetujuinya dan tinggal menghitung secara cermat besaran penurunan serta mengatur teknis pelaksanaannya dengan tepat,” pungkasnya.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Ir. Suwarno, M.T. mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19, ujian akhir semester (UAS) dapat diselenggarakan dengan lancar meski terdapat beberapa kesulitan teknis.

“Praktikum, seminar penelitian, maupun sidang skripsi tetap dapat kita lakukan dengan mengikuti protokol kesehatan,” pungkasnya.(nty)

 

 

Close Ads X
Close Ads X