Medan | Jurnal Asia
Pemko Medan dinilai belum serius mengelola aset negara dalam hal mengelola objek wisata pendidikan Medan Zoo (Kebun Binatang,red). Pasalnya kondisi kebun binatang yang notabenenya wadah konservasi hewan dilindungi tersebut tidak terawat dan terkesan kumuh. Belum lagi minimnya papan keterangan yang ada di depan kandang, membuat para pengunjung bingung untuk mendapatkan informasi.
Menyikapi kondisi ini, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan Hasyim, menyayangkan inkonsistennya Pemko Medan dalam hal ini PD Pembangunan menjaga asset. Sebab, jika kebun binatang itu dirawat dengan baik, maka tidak hanya pemasukan saja yang di dapatkan oleh pemerintah kota, melainkan adanya proses pembelajaran yang diberikan Pemko Medan kepada seluruh pengunjung yang datang.
“Ini asset terbesar yang di miliki kota ini. Sebab, tidak semua kota memiliki cagar alam atau objek wisata berbasis pendidikan. Boleh-boleh saja PD Pembangunan menerapkan orientasi bisnis. Tapi perawatan hewan, kandang dan papan informasi juga harus diperhatikan dong,” ungkapnya, Rabu (10/6).
Lebih lanjut Hasyim menambahkan, selama ini Wali Kota Medan menempatkan seseorang untuk menduduki jabatan tertentu bukan berdasarkan kompetensinya. Akan tetapi di dasari unsur kedekatan.
“Perhatikanlah, dari dulu yang menjadi Dirut PD Pembangunan itu bukan orang yang punya pengalaman di bidangnya. Akhirnya apa, kondisi kebun binatang tidak ada kemajuan. Bahkan, kemarin yang kita tahu, mereka butuh suntikan dana yang cukup besar untuk membenahi asset tersebut. Jangan-jangan, kebutuhan itu untuk menutupi kebutuhan para pekerja, bukan untuk membenahi kondisi binatang yang kurang terawat,” ketusnya.
Hasyim juga menyarankan agar Pemko Medan membuka pintu bagi para pengusaha swasta untuk menginvestasikan modalnya ke kebun binatang. Artinya, sistem pengelolaannya bisa dibicarakan dengan konsep yang modern. “Contohnya Kebun Binatang Siantar (KBS). Objek wisata tersebut dikelola pihak swasta. Sehingga bisa menjadi icon kota tersebut. Sementara di Medan, semakin hari jumlah pengunjung yang datang ke Medan Zoo berkurang. Karena tidak bisa memberikan nilai lebih kepada para pengunjungnya. Itu lah harapan kita kedepannya,” pungkas Hasyim. (wol)