Kapolda Ingatkan Jajaran Harus Turun ke Bawah

Ancaman Teroris Jelang Pemilu 2019

Medan | Jurnal Asia

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, dengan terungkapnya keberadaan teroris di Tanjungbalai beberapa waktu lalu, membuktikan ancaman itu memang nyata.

Selain itu, Jenderal bintang dua ini juga tidak menampik, jika keberadaan teroris dapat mengancam keamanan Pemilu 2019 mendatang.

“Salahsatu program Pak Kapolri kan mencegah konflik dan antisipasi teror, karena teroris bukan hanya di Sumut saja. Makanya, dukungan masyarakat akan sangat membantu Polri dalam menjaga keamanan warga masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban kejahatan mereka (teroris),” ujar Agus, Minggu (21/10).

Agus menjelaskan, sejak peristiwa CIMB Niaga, aksi teroris terus terjadi. Hal itu disusul dengan penyerangan terhadap Polsek Hamparan Perak dan anggota Polda Sumut, hingga penangkapan teroris pada bulan Mei lalu, serta terakhir pengungkapan di Tanjungbalai kemarin yang merupakan DPO pelaku.

“Jadi mereka bisa kapan saja melakukan aksi. Syukur Alhamdulillah, cepat bisa kita atasi,” sebut Agus.
Karena hal tersebut, Agus menyatakan, sebagai langkah antisipasi pengamanan teroris khususnya jelang pesta demokrasi Pemilu 2019, jajaran Kepolisian harus mau turun ke bawah.

Sedangkan dari sisi internal Polri, lanjut dia, Mabes Polri kini juga sudah menggelar Ops terpusat Mantap Brata 2018-2019 yang ditindaklanjuti oleh Polda Sumut dengan Ops Mantab Brata Toba 2018-2019 dalam pengamanan tahapan Pemilu.

“Sudah kita kasih contoh. Namun untuk masyarakat, Kepling, Lurah, maupun perangkat Pemerintahan Kabupaten/Kota juga harus bergandengan tangan dengan Polri dan unsur TNI dalam menjaga stabilitas Kamtibmas,” pungkas Agus.

Seperti diketahui, Tim Densus 88 Mabes Polri menembak mati dua terduga teroris di Gang Jumpul, Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjungbalai, Kamis (18/10) sore.
Dari kedua pelaku yang tewas tersebut, petugas menyita sejumlah bahan peledak serta senjata rakitan.

Penembakan terhadap kedua terduga teroris berinisial AN dan RI ini dilakukan, karena mereka melakukan penyerangan dengan senjata saat Tim Densus 88 Mabes Polri melakukan penyergapan.

Dalam penyergapan tersebut turut diamankan barangbukti berupa 1 unit senjata api rakitan, 3 selongsong peluru, 1 buah pisau, dan 5 box kontainer (tabung) berisi bahan peledak. Dimana para pelaku menjadikan Mako Polri dan vihara sebagai objek ledakan.
(ial/rol)

Close Ads X
Close Ads X